TIMESINDONESIA, JAKARTA – “Beri aku seribu orang tua akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda akan kuguncang dunia”. Kalimat Bung Karno tersebut sudah sering terdengar dikalangan pemuda Indonesia.
Namun untuk membentuk sepuluh pemuda yang dapat mengguncang dunia di negara ini tidak mudah untuk dilakukan karena bobroknya moral pemuda saat ini yang tidak dapat dikendalikan.
Perkembangan zaman yang cukup pesat dengan teknologi yang super canggih tidak akan memajukan suatu negara jika tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas.
Menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas dapat dibentuk dengan tiga elemen penting pemuda harapan bangsa yaitu berilmu, mandiri semuda mungkin, dan bermoral baik.
Generasi muda yang yang berilmu adalah generasi yang memiliki ilmu agama dan ilmu dunia. Ilmu agama harus dimiliki oleh semua umat manusia terutama oleh pemuda.
Ilmu agama merupakan wujud penghambaan manusia kepada Tuhan yang Maha Esa, karena semua yang manusia lakukan ataupun sesuatu yang telah terjadi atas izin dan pengawasan tuhan, sebagai anak muda yang mengerti akan hal itu selalu ingin memajukan diri dengan berpikir dan berhati-hati untuk melakukan sesuatu.
Jika ilmu agama diimplementasikan, diharapkan pemuda Indonesia bersemangat untuk berani berdaya, berani berkarya, dan berani bekerja untuk Tuhan, bukan hanya memberikan dampak baik bagi pelayanan masyarakat, tetapi juga mengakui tuhan berperan didalamnya.
Pemuda yang paham ilmu dunia bisa dikatakan pemuda intelektual (berpendidikan). Pemuda yang memiliki pengetahuan tinggi dan berwawasan luas dapat menciptakan teknologi tinggi yang memiliki kebermanfaatan.
Pemuda yang intelektual juga dapat berkompetisi maupun menjalin kerjasama dengan negara lain sehingga mampu memajukan negaranya. Mandiri semuda mungkin merupakan keinginan anak muda yang berintelektual bahkan keinginan orang tua terhadap anaknya.
Mandiri semuda mungkin artinya seseorang yang dapat mencapai kebebasan finansial dalam usia muda. Pemuda yang cerdas adalah pemuda yang memanfaatkan waktu diusia mudanya dengan hal-hal yang bermanfaat dan produktif .
Pemuda yang produktif akan membaca peluang dilingkungan sekitar untuk dijadikan suatu usaha, sehingga mental wirausaha sudah terbentuk sejak usia muda.
Jika kemandirian ini sudah terbentuk diusia muda, maka tidak akan ada lagi pengangguran, karena sejak muda sudah menciptakan pekerjaan bagi dirinya bahkan bagi orang lain.
Setinggi-tingginya ilmu dan semandirinya pemuda tidak akan berguna jika tidak memiliki moral yang baik. Pemuda yang bermoral baik adalah pemuda yang berlaku sopan dan menaruh penghormatan kepada orang lain.
Indonesia membutuhkan pemuda yang bermoral baik sekaligus siap melanjutkan estafet kepemimpinan. Pentingnya pendidikan moral saat ini merupakan solusi nyata untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan beradab.
Berpikir kreatif dan berinovasi merupakan solusi lain yang bisa dilakukan agarpemuda bisa berpikir cerdas dan dewasa untuk bertindak, sehingga tidak terbelenggu oleh pengaruh-pengaruh buruk yang menyebabkan merosotnya moral pemuda.
Perilaku pemuda sangat dipengaruhi lingkungan karena dewasa ini banyak pemuda yang terpengaruh oleh budaya barat yang dianggap lebih maju dan modern padahal budaya tersebut tidak mengindahkan budaya Indonesia bahkan nilai-nilai agama. .
Pemuda yang dapat membentuk tiga elemen penting diatas bisa dikatakan muda berkualitas menua dengan pantas.(*)
*Penulis, Tri Kurniawati S, Mahasiswa Jurusan Biologi, Universitas Brawijaya (UB) Malang
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Sholihin Nur |
