Peristiwa Daerah

Pelajar NU Banyuwangi Lakukan Pendampingan Siswi Korban Miras

Senin, 17 April 2017 - 17:16 | 36.20k
Haris Budi Utomo (kanan) dan Ibnu Tsani Rosyada di kantor PCNU Banyuwangi (Foto: Istimewa)
Haris Budi Utomo (kanan) dan Ibnu Tsani Rosyada di kantor PCNU Banyuwangi (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Munculnya kasus penyalahgunaan minuman keras (Miras) yang melibatkan oknum aparat kepolisian dengan pelajar di Tegaldlimo beberapa waktu lalu, memantik keresahan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Banyuwangi.

Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang advokasi kepelajaran, IPNU melalui badan Studen Crisis Center (SCC) yang dimiliknya akan melakukan pendampingan terhadap penyelesaian kasus tersebut.

“Kami menyayangkan kejadian ini, yang menimpa pelajar. Terlebih juga melibatkan oknum aparat kepolisian yang seharusnya memberikan pembinaan terhadap masyarakat,” kata Direktur SCC IPNU Banyuwangi Ibnu Tsani Rosyada, kepada TIMES Indonesia, di kantor PCNU Banyuwangi, Senin (17/4/2017).

Sebagai langkah pertama, SCC akan memberikan pendampingan terhadap korban dengan melibatkan instansi pemerintah terkait untuk memberikan pendampingan. Pendampingan dilakukan dari sisi psikologis dan mentalitas agar tidak terjadi trauma atau masalah sejenis.

“Kami juga mendesak kepada Kapolres Banyuwangi untuk menuntaskan kasus tersebut. Jangan sampai kasus seperti ini, terulang kembali. Untuk itu, Kapolres perlu melakukan pembinaan terhadap anggotanya. Jika terbukti bersalah, maka jangan segan-segan untuk memberikan sanksi,” tandas Ibnu.

Selain itu, IPNU berharap agar aparat kepolisian melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran miras dan Narkoba di Banyuwangi.

Karena menurutnya, pangkal dari kasus ini adalah soal penyalahgunaan miras. Sehingga perlu adanya pengawasan ketat terhadap peredaran miras agar tidak terjadi kembali kasus penyalahgunaan.

“Tak kalah pentingnya, kepedulian orang tua dan masyarakat terhadap prilaku negatif yang terjadi pada anak maupun lingkungan sekitarnya. Seandainya orang tua dan warga memiliki kepekaan tinggi terhadap indikasi adanya prilaku negatif, peristiwa seperti itu tidak akan terjadi,” tambah alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua PC IPNU Banyuwangi Haris Budi Utomo, mengajak pelajar dan pemuda di Banyuwangi untuk masuk di IPNU.

“Kami di IPNU siap untuk menjadi wadah para pelajar dan pemuda dalam berkreasi dan beraktivitas dalam hal-hal positif. Jika lingkungannya positif, pasti hasilnya akan juga positif,” kata Haris.

Diberitakan sebelumnya, dua pelajar di Banyuwangi, Jawa Timur berinisial R siswa SMA di Tegaldlimo dan N siswa MTs di Kecamatan Cluring, harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Sumberberas, Kecamatan Muncar, Sabtu malam (15/4/2017).

Mereka berdua over dosis, teler dan tak sadarkan diri, setelah pesta minuman keras (miras) bersama empat pria yang diduga polisi dan mandor Perhutani.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES