Ekonomi

Beras Merah Organik Banyuwangi Tembus Pasar Jakarta

Senin, 17 April 2017 - 18:52 | 70.21k
Abdul Rachman saat memamerkan hasil produksi kelompoknya. (foto: Hafil Ahmad/ TIMES Indonesia)
Abdul Rachman saat memamerkan hasil produksi kelompoknya. (foto: Hafil Ahmad/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejak 5 tahun terakhir, beras merah organik di Banyuwangi, Jawa Timur terus dikembangkan. Tepatnya pada pertengahan tahun 2011 mulai diproduksi secara massal, khususnya di Desa Sumber Baru, Kecamatan Singohuruh.

Abdul Rachman Jauhari, salah satu anggota Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Pedesaan Sertanio (P4S) mengatakan, setelah beberapa kali percobaan dan pengembangan varietas padi jenis beras merah pada 1997, pada tahun 2011 dilakukan produksi secara massal.

Abdul mengatakan, kegiatan ini sempat terhenti beberapa tahun karena proses peralihan lahan pertanian non organik menjadi lahan pertanian organik yang membutuhkan waktu selama 4 tahun berjalan dan berturut-turut.

"Kami pilih jenis beras merah ini, selain di Banyuwangi belum banyak dilirik petani, pasarnya juga besar sebetulnya. di iantaranya Jakarta, Surabaya, Bali dan kota-kota di Jawa Timur," " ucapnya, Senin (17/4/2017).

Abdul menambahkan, beras merah mempunyai penggemar tersendiri karena beras merah sering digunakan sebagai menu diet sehat, serta baik bagi penderita diabetes. Beras merah memang termasuk ke dalam jenis makanan pokok yang mengandung karbohidrat di dalamnya. Beras merah biasa di makan seperti nasi putih umumnya yang kita dikonsumsi.

"Selain sehat dan menyehatkan, beras merah itu rasanya khas, punel, enak dan gak cepat basi," kata ayah satu anak itu.

Lebih jauh, Abdul mengatakan, petani di Banyuwangi mulai mengembangkan beras organik (warna) coklat, beras hitam dan beras hitam melik selain beras merah. Sedangkan untuk kemasannya sudah menggunakan vacum untuk ukuran 1 kilogram dan kemasan curah untuk ukuran 5 kilogram.

"Untuk harga per kilonya bervariatif berkisar antara 18 ribu sampai 45 ribu paling mahal, untuk pasar lokal, dan untuk luar kabupaten harganya bisa lebih karena termasuk biaya pengiriman," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES