Wisata

Pantai Boom Ditutup, Pantai Cacalan dapat Berkah

Sabtu, 15 April 2017 - 20:09 | 146.14k
Pengunjung Pantai Cacalan asyik bermain pasir (Foto: Ahmad S/ TIMES Indonesia)
Pengunjung Pantai Cacalan asyik bermain pasir (Foto: Ahmad S/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penutupan Pantai Wisata Boom di Kelurahan Kampung Mandar, Kabupaten Banyuwangi, memberi berkah tersendiri terhadap kunjungan wisatawan ke Pantai Cacalan, di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Pantai Boom ditutup pertengahan Maret lalu karena memasuki proses penyiapan lahan proyek Pelabuhan Kapal Pesiar Marina Boom, yang menggunakan alat berat sehingga khawatir membahayakan wisatawan bila tetap dibuka.

Wisatawan pecinta pantai banyak yang beralih ke Pantai Cacalan karena sama-sama tidak terlalu jauh dari Kota Banyuwangi.

“Kalau hari Minggu pengunjung sampai 700-an. Sebelum penutupan Pantai Boom, biasanya mentok 200 orang saja di hari libur,” kata Abdul Aziz, penjaga parkir Pantai Cacalan, Sabtu (15/4/2017).

Pantai Cacalan kini dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat yang aktif bekerja bakti membersihkan pantai, terutama setelah pantai menerima banyak pengunjung.

Beberapa ruas lahan juga sedang diuruk secara swadaya masyarakat untuk dijadikan tempat parkir pengunjung.

Ada pula perahu yang disewakan yang bisa menghantar wisatawan melalui Selat Bali ke Pantai Boom dengan ongkos Rp 10 ribu per orang, atau ke Pulau Santen Rp 20 ribu per orang. Perjalanan perahu dilayani minimal 5 penumpang, dengan perahu bermuatan maksimal 12 orang.

“Di sini nyaman, tidak terlalu panas tempat makan dekat dengan bibir pantai. Selain itu biaya yang kita keluarkan juga sangat murah, Rp 2 ribu ongkos parkir saja. Kalau di Pantai Boom kan karcis masuk lebih mahal, tempat makan juga jauh dari pantai,” tutur Diah, salah satu wisatawan yang berkunjung bersama sang suami, Hajar Wahyudi dan dua anak mereka.

Keluarga yang tinggal di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung Banyuwangi ini mengaku sejak lama mereka rutin mengunjungi Pantai Cacalan, satu minggu sekali. Selain pertimbangan biaya yang ekonomis, kedua putra mereka juga suka dan selalu menagih kembali berwisata ke Pantai Cacalan.

“Saya sebagai pengunjung berharap pembangunan yang dilakukan tidak menyebabkan kenaikan tarif masuk, gubuk-gubuk wisata diperbanyak dan fasilitas permainan anak dibangun,” kata Hajar.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES