TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banyaknya nelayan yang belum melaut, karena sepinya ikan, mengakibatkan pasokan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar, Banyuwang, Jawa Timur menipis. Akibatnya harga ikan mengalami kenaikan.
Dari pantauan TIMES Indonesia, sejumlah pedagang ikan dengan modal kecil di pasar ikan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, banyak yang tidak membuka lapaknya. Itu karena kesulitan mendapatkan pasokan ikan segar.
Salah satu pedagang ikan, Holisah (50) asal Desa Tembokrejo, mengaku masih bertahan karena ada beberapa nelayan pancing yang tetap melaut di pinggiran dan tetap memasok ikan kepadanya. Namun bagi pedagang yang tidak dapat dagangan ikan segar memilih menutup lapaknya.
“Saya masih jualan karena ada yang memancing, kalau ibu-ibu yang lain banyak yang tutup. Di pasar ini ada puluhan pedagang, sekarang hanya delapan pedagang yang bertahan,” kata Holisah sambil menyiram ikan yang dia jual. Jumat (14/4/2017).
Minimnya ikan membuat harga dari nelayan juga naik hingga dua kali lipat.
“Seperti ikan tongkol, kalau ramai cuma10 ribu per kilogram, sekarang dari nelayan harganya sampai 22 ribu per kilogram,” ujarnya.
Kenaikan harga ikan itu, dibenarkan pedagang lain yang berjualan di samping lapak Holisah.
“Ikan sekarang mahal karena tidak ada yang melaut, ikan yang dijual ini hasil dari nelayan pancing,” saut Tiwari pedagang lainnya.
Naiknya harga ikan itu bukan hanya ikan tongkol, ikan Kenyar yang biasanya Rp 15 ribu per kilogram, kini naik menjadi 25 ribu per kilogram. Ikan Bakaran yang semula hanya Rp 12 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 20 ribu per kilogramnya.
“Krapu, kakap, tribang, dan rajungan itu biasanya hanya Rp 20 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Kalau ikan lemuru sampai sekarang masih belum ada,” kata Tiwari.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |