Peristiwa Nasional

Pemerintah Serukan Jihad Lawan Hoax

Jumat, 14 April 2017 - 12:25 | 50.50k
Ilustrasi hoax (Grafis: TIMES Indonesia)
Ilustrasi hoax (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peredaran berita bohong atau hoax yang makin mengkhawatirkan di tanah air membuat Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menyerukan agar masyarakat menggalang jihad melawan hoax.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Niken Widiastuti dalam acara Temu Konsultasi Pengelola Media yang digelar Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam Kemenag di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

"Mari semua pihak bergandeng tangan, jihad melawan hoax," tegasnya.

Menurut Niken, salah satu dampak buruk hoax bisa dilihat di salah satu daerah. Berawal dari insiden orang meninggal karena kecelakaan tunggal. Namun, isu di medsos menyebut korban tewas karena dibunuh oknum desa tetangga. Tanpa ada konfirmasi, terjadilah kerusuhan yang berakibat 142 rumah hancur karena diserang warga.

Niken meyakini ada pola komunikasi khusus dalam penyebaran hoax, yaitu model 10:90. Artinya, saat 10 persen orang memproduksi hoax, 90 persen sisanya tanpa disuruh ikut menyebarkannya. 

"Orang ingin cepat-cepat. Memanipulasi berita, foto seolah-olah baru. Memproduksi kecemasan dengan berbagai cara," imbuhnya.

Untuk itu ia pun menegaskan pentingnya saring sebelum sharing informasi. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan fakta (fact checking), juga klarifikasi atau tabayyun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Kemenag

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES