Peristiwa Daerah

BNN Kukuhkan Relawan Anti Narkoba Desa Kutuh

Jumat, 14 April 2017 - 10:45 | 35.39k
Komjen Pol Budi Waseso saat menghadiri pengukuhan relawan, Kamis (13/04/2017).(Foto istimewa)
Komjen Pol Budi Waseso saat menghadiri pengukuhan relawan, Kamis (13/04/2017).(Foto istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komjen Pol Budi Waseso Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), mengukuhkan sekaligus memberikan pembekalan kepada 200 relawan Anti Narkoba Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Kamis (13/4/2017) di Wantilan Pura Payung, Desa Kutuh, Badung, Bali.

Dengan tema "Menuju masyarakat Kutuh yang sehat,cerdas, mandiri dan sejahtera tanpa narkoba" diharapkan kehadiran relawan anti narkoba ini bisa menekan angka atau peredaran narkoba khususnya di desa Kutuh, dan Indonesia pada umumnya. 

Seperti yang diketahui Desa Adat Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali kini menjadi desa dengan destinasi pariwisata yang digandrungi wisatawan. Desa adat ini terletak di daerah yang tandus, namun kini memiliki cukup banyak potensi dan kini dikembangkan untuk menopang kegiatan-kegiatan adat dan budaya.

Dengan jumlah 800 keluarga pengarep yang tersebar di empat banjar adat yaitu Banjar Pantigiri, Banjar Jaba Pura, Banjar Kaja Jati, dan Banjar Petangan. Potensi ini tentu saja menarik hal baik yang positif dan hal negatif, salah satunya yaitu penyalahgunaan narkoba.

BNN Provinsi Bali sendiri telah melakukan serangkaian kegiatan di Desa Kutuh. Pembentukan relawan anti narkoba ini merupakan bentuk tindak lanjut dari kegiatan Komjen Pol Budi Waseso, dimana pada bulan Januari 2017 mengunjungi Desa Kutuh. Kemudian pada bulan April 2016 lalu melakukan MoU dengan Desa Adat Kutuh.

Warga masyarakat pun berkomitmen untuk mendukung penuh BNN dalam upaya Pencegahan Pemberantas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). 

Komjen Pol Budi Waseso mengapresiasi terbangunnya suatu komitmen yang luar biasa dari warga masyarakat Desa Kutuh Menjadi pelopor Desa dengan Relawan anti narkoba di Bali. Menurutnya, membangun komitmen itu harus disadari dari kesadaran, apabila tanpa kesadaran yang tinggi maka akan sulit. 

"Negara ini akan hancur apabila kita sebagai masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk peduli terhadap bahaya narkoba. Saat ini semua lapisan masyarakat sudah terkena penyalahgunaan, bahkan anak TK," ujar Budi Waseso, didampingi Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol Putu Gede Suastawa, di Badung.

Kata dia tantangan masyarakat saat ini adalah bahaya narkoba, maka pemahaman tentang narkoba itu penting. Diperlukan visi dan misi yang sama antar warga masyarakat. 

"Relawan ini telah dibekali pengetahuan, dilatih dan saatnya relawan yang dikukuhkan menjadi agen action dari BNN. Kita berharap semua komponen masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk bekerja keras untuk membantu program P4GN," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES