Peristiwa Daerah

Demo Berlambang PKI Tidak Berdampak Gangguan Stabilitas Keamanan Banyuwangi

Kamis, 13 April 2017 - 19:14 | 38.57k
Demo tolak tambang berlambang PKI di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)
Demo tolak tambang berlambang PKI di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kemunculan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam demo tolak tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dinilai tidak berdampak pada stabilitas keamanan Banyuwangi.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Djadjat Sudrajat, usai menghadiri launching distribusi Beras Sejahtera (Rastra) di Gudang Bulog, Desa Lemahbang, Kecamatan Rogojampi, Kamis (13/4/2017).

“Namun kami menyayangkan, tapi saya yakin pelaku bukan dari masyarakat Banyuwangi, kita khawatirkan dari masyarakat luar untuk membuat kondisi memanas,” katanya.

Selama ini, lanjut Djadjat, Bakesbangpol Banyuwangi, telah melakukan pemeriksaan dilapangan. Dugaan sementara, logo palu arit dalam demo memang berasal dari warga Kecamatan Pesanggaran, namun hingga kini belum ada bukti.

“Tupoksi Bakesbangpol untuk kestabilan keamanan dan koordinasi dengan instansi tekait,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Yoga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Tidak mudah terpengaruh dengan isu yang memecah belah. Polisi telah melakukan penyidikan termasuk mencari barang bukti spanduk demo berlambang PKI yang kini entah dimana keberadaanya.

“Kita masih mencari alat bukti, termasuk meminta keterangan saksi masyarakat yang ada disekitar lokasi,” katanya.

Seperti diketahui, lambang PKI dalam demo tolak tambang emas Gunung Tumpang Pitu ini telah memicu reaksi sejumlah elemen masyarakat.

Mulai dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Suara Blambangan (Forsuba) yang berisi para pentolan Banser Bumi Blambangan.

Secara bulat mereka mendesak Kepolisian untuk segera mengungkap dalang dibalik logo palu arit dalam demo yang digelar 4 April 2017 lalu.

“Jika Polisi tidak bisa mengungkap siapa dalangnya sampai Kamis (20/4/2017) depan, kita akan bersilaturahmi ke Polres dengan mengajak ratusan massa,” kata Wakil Ketua PCNU Banyuwangi, H Nanang Nur Ahmadi, beberapa waktu lalu.

Bahkan, ulama yang tergabung dalam Forum Peduli Umat (FPU) Banyuwangi, beserta aktivis anti Komunis mengancam akan turun ke Pesanggaran jika Polisi tidak cepat menangkap pelaku.

Saat ini Polisi sudah meminta keterangan terhadap 22 orang pelaku demo tolak tambang emas berlambang PKI. Seluruhnya kini dikenakan wajib lapor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES