Ekonomi Bondowoso Republik Kopi

Bulog Bondowoso Pilih Beli Beras Ketimbang Gabah

Rabu, 12 April 2017 - 11:52 | 32.48k
ILUSTRASI: Bulog. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Bulog. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Bondowoso, Jawa Timur lebih mengutamakan membeli beras dari pada gabah petani. 

Menurut Kepala Bulog Subdivre Bondowoso, Muhammad Zaenal, gabah membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk didata capaian serapan. Cuaca yang belum mendukung dan sering hujan membuat pendataan semakin memakan waktu.

"Saat ini hujan masih terus turun, jika kita membeli gabah petani kan harus kita jemur lebih dulu baru masuk data serapan gabah. Sedangkan kalau beras langsung bisa didata," kata Zaenal. Rabu (12/04/2017)

Zaenal menyampaikan sejak awal Maret hingga April, Bulog Subdivre Bondowoso sudah berhasil menyerap gabah petani sebesar 7.324 ton beras. Hasil tersebut kata Zaenal tidak lepas dari kerjasama Bulog Subdivre Bondowoso dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso dan Kodim 0822 Bondowoso.

"Selain itu mitra kita juga selalu konsisten memasok beras," lanjutnya. 

Untuk harga pembelian, Bulog tetap mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 Tahun 2015 yakni untuk Gabah Kering Panen (GKP) di penggilingan ditetapkan sebesar Rp 3.750 per kilogram, Gabang Kering Giling (GKG) di gudang BULOG ditetapkan sebesar Rp 4.600 per kkilogram dan untuk Beras ditetapkan sebesar Rp 7.300 per kilogram.

Pemerintah pusat menargetkan angka serapan gabah sebesar 4 juta ton dalam jangka waktu satu bulan. Sedangkan Bulog Sub-Divre Bondowoso sendiri yang membawahi dua kabupaten yaitu Bondowoso dan Situbondo menargetkan 66 ribu ton serapan gabah selama 6 bulan terhitung Maret 2017. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES