Anak Susah Makan Sayur? Yuk Intip Kreasi Laleh Mohmedi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rasanya hampir semua anak susah makan sayur. Beragam cara telah dilakukan para ibu untuk membujuk sang buah hati untuk makan sayur. Namun jarang ada yang berhasil.

Di Australia ada ibu cerdas nan kreatif bernama Laleh Mohmedi. Dia berhasil menyulap sayur dan buah menjadi menu favorit anak dengan bentuk dan karakter yang lucu. 

Sejak 2 tahun lalu Mohmedi berkreasi demi anak tercintanya. Ia mengubah berbagai sayuran seperti wortel dan kentang menjadi hasil karya indah yang meyakinkan anaknya untuk menyantapnya. Karya pertamanya adalah spelt pancake bertema singa dari 'The Lion King'. Ia melihat Jacob sangat menyukainya, dan ia meneruskan membuat karya-karya lainnya.

"Saya tahu banyak anak yang suka pilih-pilih makanan dan hal itu dapat membuat stres orangtua. Karenanya perlu dibuat dengan cara kreatif agar mudah disantap," ujar Mohmedi.

Lewat akun instagram @jacobs_food_diaries, Mohmedi membagikan karya seninya. Akun ini telah memiliki 84.000 pengikut, bahkan salah satunya chef ternama Jamie Oliver.

Beragam karakter ciptaan perusahaan-perusahaan besar seperti Disney, Nickelodeon, Universal Pictures, juga 20th Century Fox dalam bentuk makanan menggemaskan.

Seperti Carl Fredericksen sang kakek dari film 'Up' yang dibuat dari kentang rebus yanh dilumatkan. Kemudian Jhonny si gorila dari 'Sing' yang terbuat dari nasi hitam, terong dan kacang polong, bulu Jhonny sangat detail . Juga ada, sajian Michael Jackson tahun 80an dari pasta dengan tinta cumi.

Sedang karya yang paling Jacob sukai adalah Scar dari 'The Lion King'. Mohmedi membuatnya dari kacang-kacangan, kentang tumbuk dan wild rice. 

Mohmedi mengatakan Jacob sekarang mulai menyukai superfood karena ia percaya itulah yang superhero makan. Kemudian Mohmedipun membuat karya Hulk dengan berbagai sayuran hijau seperti kale, ditambah kacang macadamia juga kentang goreng dan selai tomat.

"Kami suka membuat waktu makan jadi saat yang menyenangkan. Kami sangat beruntung Jacob tidak menjadi 'fussy eater' dan telah diperkenalkan berbagai makanan berbeda sejak usia dini," tutup Mohmedi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement