Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Banjari Meriahkan Dies Maulidiyah UKM Seni Islami Unisma

Minggu, 09 April 2017 - 06:24 | 159.43k
Acara Dies Maulidiyah UKM SI yang ke-4. di gedung Al-Hanafi Hall Osman Mansur, Sabtu (8/4/2017). (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
Acara Dies Maulidiyah UKM SI yang ke-4. di gedung Al-Hanafi Hall Osman Mansur, Sabtu (8/4/2017). (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Nuansa Islami sangat kental di Universitas Islam Malang (Unisma). Bukan hanya atribut, namun beragam kegiatannya pun bernafaskan Islami.  Wajar saja,  namanya juga kampus Islam. 

Kali ini UKM SI (unit kreativitas mahasiswa seni Islami) menggelar “Talk Show dan Sholawat Maulid Diba' Akbar”. Acara itu dalam rangka Dies Maulidiyah UKM SI yang ke-4. Acara digelar di gedung Al-Hanafi Hall Osman Mansur, Sabtu (8/4/17). 

Acara talk show yang diadakan oleh UKM SI tersebut, tergolong acara yang masih baru dan belum pernah diadakan sebelumnya. Kecuali Sholawat Maulid Diba’ yang tahun lalu sudah pernah diselenggarakan. 

Unisma-BgvcaY.jpg

Talk Show tersebut membahas mengenai “Eksistensi Musik Religi di Era   Modern” dengan pemateri ustadz Haris Imaduddin. Acara ini membidik kalangan umum yang notabene para pecinta sholawat, khususnya para kawula muda.

Acara yang dimulai sejak pagi hingga siang hari dan dilanjutkan di malam hari untuk pembacaan maulid Diba’ tersebut, diawali dengan sambutan dari Fatturrohim, ketua pelaksana acara tersebut. Kemudian ustadz Ali Zainal, S. Pd., M. Pd. pembina dari UKM SI membuka acara tersebut.

Pada acara inti yang dipandu oleh Abdul Rokhim sebagai moderator dan ustadz Haris Imaduddin sebagai pemateri, dapat berjalan dengan lancar. Suasana yang ada sangat kondusif dan dapat terjalin interaksi yang hangat antar moderator, pemateri, dan juga para audiens.

Unisma-CTDUqX.jpg

Ustadz Haris Imaduddin menjelaskan saat ini seni musik religi berada pada taraf minoritas di kalangan para kawula muda. Sebab keberadaannya yang kalah saing dengan genere musik-musik lainnya. Musik dengan genere lainnya ini lebih di gandrungi ketimbang musik yang bergenre religi atau Islami. Karya musik islami tidak hanya dari potensi, tapi menciptakan sesuatu yang bisa menjadi maslahat serta bisa diterima di kalangan masyarakat. 

"Musik Islami itu bukan sekadar berkarya. Namun, juga menjadi sarana syiar islam, entah itu dalam bentuk sholawat, munajat, ataupun religi-religi musik lainnya, yang mampu menyadarkan seseorang yang mengkonsumsi musik atau media tersebut, untuk bersikap lebih baik lagi. Tentunya dalam rangka mendapatkan syafaat nabi Muhammad SAW dan barokah dari Allah SWT,” terangnya. 

Unisma-Dk5wtv.jpg

Alabama (aliansi Banjari Malang Raya)  yang merupakan komunitas para pecinta Sholawat Al Banjari se Malang Raya meramaikan acara itu. Pecinta sholawat se Malang Raya yang berasal dari kalangan manapun berkumpul menjadi satu dan memenuhi hall Usman Mansur. Peserta yang hadir dalam acara tersebut lebih dari 100.

Tak hanya dari komunitas ALABAMA saja yang hadir pada acara tersebut. Namun para mahasiswa , santri pondok pesantren Ainul Yaqin juga ikut memeriahkan pada acara tersebut.

“Gak nyangka peserta yang ikut memeriahkan acara Maulid Diba akan sebanyak ini. Sangat berbeda dari tahun lalu. Alhamdulillah pada tahun ini terjadi peningkatan yang sangat drastis semoga ditahun depan bisa lebih banyak lagi,” tukas Alfian Arif Rahman ketua umum UKM SI.

Acara tersebut berlangsung dengan khidmat. Para peserta Maulid Diba semuanya terlarut dalam lantunan Sholawat yang disenandungkan para pujangga sholawat. Di tengah-tengah prosesi yang sangat hikmat tersebut dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur keluarga UKM SI yang telah diberi nikmat oleh Allah SWT. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES