Peristiwa Daerah

Malang Artival Suguhkan Tari Tradisional

Sabtu, 08 April 2017 - 23:45 | 53.69k
Suasana Malang Artival yang berlangsung Sabtu (8/4/2017). (Foto-foto: Imad/TIMES Indonesia)
Suasana Malang Artival yang berlangsung Sabtu (8/4/2017). (Foto-foto: Imad/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kegiatan Malang Artival yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu rangkaian meriah HUT ke 103 Kota Malang, Sabtu (8/4/2017) malam.

Acara yang digelar di depan balai kota Malang itu, diikuti 15 sanggar seni binaan Disbudpar Kota Malang. Setidaknya, ada 213 seniman asli Malang yang turut memeriahkan rangkaian acara ini.

hut-malang-1dyW4i.jpg

"Ada 213 seniman, yang akan menampilkan berbagai seni tari dalam perayaan HUT Kota Malang ke 103," kata Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni.

Ida menjelaskan akan terus mendukung kegiatan ini menjadi even tahunan. Sebab, kegiatan ini juga turut menjadi salah satu upaya pemerintah dalam melakukan apresiasi terhadap seniman.

hut-mallang2aWHN4.jpg

Malang Artival dimulai dengan sajian musik keroncong oleh grup musik Malang Marlubu. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penampilan ibu-ibu Divisi Infanteri 2 Kostrad yang menarikan tari Buana Wasesa. 

Puluhan penari dari ibu-ibu ini terlihat lemah gemulai menarikan tarian tersebut. Iringan musik dan tari pun menyatu menjadi hiburan yang luar biasa. Tepuk tangan penonton membahana turut memberikan apresiasi. 

hut-malang-4FsKBj.jpg

Usai menampilkan tari Buana Wasesa, ada pula pawai seni, yang ditampilkan untuk menghibur penonton. Sebanyak 231 seniman pun turut menarikan berbagai tari tradisional seperti tari Topeng Malangan, tari Kuda Lumping hingga tari Reog Ponorogo.

Selain itu, Ida mengatakan dalam festival ini tak hanya tari tradisional saja yang ditampilkan. Namun, ada juga tarian modern yang turut memeriahkan acara.

hut-malang4SHa5I.jpg

"Kami harap ini menjadi daya tarik sekaligus promosi pariwisata Kota Malang," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang HM Anton menilai kegiatan festival ini menjadi pengembangan kesenian. Sebab, di tahun ini, ia menilai kesenian ini menjadi penting, sama halnya dengan kampung

tematik.

hut-malang-5Sy6Vs.jpg

"Semua berharap 103 semakin berkembang dan maju. Karena itu, kita harus melestarikan kesenian yang ada," kata Anton.

hut-malang7OXgjo.jpg

Sementara itu, rangkaian acara Disbudpar juga akan diteruskan Minggu (9/4/2017) besok. Acaranya, ialah fashion on the street balai kota.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES