Peristiwa Nasional

Intim Diminta Siap Hadapi Pembangunan Indonesia Sentris

Sabtu, 08 April 2017 - 14:24 | 50.16k
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan memberi pengarahan di atas kapal Pelni, KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Samudra Bitung, Kota Bitung. (Foto: Biro Informasi & Hukum Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman for TIMES Indonesia)
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan memberi pengarahan di atas kapal Pelni, KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Samudra Bitung, Kota Bitung. (Foto: Biro Informasi & Hukum Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BITUNG – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan meminta para pejabat di Provinsi Maluku dan Maluku Utara untuk fokus pada pembangunan sumber daya manusia khususnya pendidikan. 

Itu disampaikan Lubut dalam pengarahan Musyawah Perencaan Pembangunan (Musrenbang) di atas kapal Pelni, KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Samudra Bitung, kota Bitung.

Didampingi Gubernur Maluku Said Assegaff dan Gubernur Maluku Utara Gabi Kasuba dan Walikota Bitung, M.J Lomban, Menurut Luhut saat pemerintah tidak lagi berorientasi Jawa sentris, maka bidang pendidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan daya saing.

"Saya berharap pendidikan ini menjadi fokus untuk meningkatkan daya saing generasi muda. Dengan pendidikan yang baik  kita tidak akan kalah dengan negara lain dan tidak mudah dijajah secara intelektual. Sekarang ini kita masih tertinggal dibanding negara lain" ujarnya.

Luhut memberi contoh jumlah insinyur di Indonesia adalah 3 berbanding 1,000 orang sementara di Vietnam angkanya 9 berbanding 1,000.

Ia meminta kedua Gubernur untuk mengusulkan lagi penambahan jatah lanjut studi S2 dan S3 untuk percepatan peningkatan SDM. 

"Masalah SDM ini sangat penting, semakin banyak orang pintar semakin bagus. Saya lihat jatah S2 dan S3 Maluku dan Malut masih sedikit, karena itu, saya minta agar diusulkan lagi penambahan," ungkapnya dalam siaran pers Biro Informasi dan Hukum Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Luhut dalam arahannya juga menyampaikan program maritim pemerintah, ia menyatakan sektor pariwisata ada pada prioritas tertinggi. 

"Pada tahun 2019 penerimaan negara terbesar berasal dari sektor pariwisata. Kita harus memberi pelayanan terbaik tetapi juga tetap ada pengawasan. Kita tidak boleh lengah," katanya.

Yang kedua, adalah sampah. Kata dia, perlu partisipasi semua pihak untuk gerakan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah dan mengelolanya dengan baik.

"Gereja-gereja, masjid-masjid saya minta bantuannya untuk mengingatkan umat agar disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya," imbaunya.  Menko Luhut mengatakan, ia telah mengirim tim ke India untuk mempelajari penggunaan tar dari plastik untuk menguatkan aspal jalan. 

"Jika sampah ini tidak kita atasi,  akan menjadi masalah besar dan akan merusak investasi infrastruktur kita yang banyak di bidang pariwisata”, kata Menko Luhut.

Ketiga, adalah tol laut, pemerintah terus melakukan perbaikan untuk program ini. Dana untuk membeli kapal, katanya, akan dialokasikan lebih besar untuk memperbanyak jumlah kapal, pelabuhan dan kapal di Indonesia bagian barat akan lebih dioptimalkan. 

Yang keempat adalah infrastruktur, pemerintah kini aktif membangun infrastruktur di bidang kemaritima seperti dry port, pelabuhan Patimban, pelabuhan Teluk Lamong dll. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES