TIMESINDONESIA, DENPASAR – Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada Februari 2017 mencapai USD 45,1 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 15.39 persen dibandingkan nilai ekspor Januari 2017 yang mencapai USD 39,1 juta.
Sementara, capaian Februari 2017 juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 11,95 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya, di mana ekspor mencapai USD 40,3 juta.
Data itu diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali yang dijelaskan oleh Kepala BPS Adi Nugroho di Ruang Vicon Kantor BPS, pada Jumat (07/04/2017).
Menurut Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, peningkatan nilai ekspor dari bulan sebelumnya (month to month) dominan dipengaruhi oleh meningkatnya nilai ekspor tujuan negara Swiss sebesar USD 1,4 juta.
"Peningkatan yang sangat tajam tersebut dipengaruhi oleh adanya ekspor kopi, teh, dan rempah-rempah yang tercatat mencapai USD 1,3 juta. Setelah Swiss, peningkatan ekspor juga terjadi ke Prancis USD 3,3 juta, Spanyol USD 2,1 juta, dan ke Australia USD 3,2 juta," paparnya.
Sementara untuk jenis komoditas, Adi menjelaskan ada peningkatan secara (month to month) dominan dipengaruhi oleh naiknya nilai ekspor pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar USD 2,4 juta, perhiasan atau permata USD 1,8 juta, kopi, teh dan rempah-rempah USD 1,7 juta, serta kayu dan barang USD 684 ribu.
"Sebagian besar ekspor pada Februari 2017 ditujukan ke Amerika Serikat 24,21 persen, Singapura 8,39 persen, Prancis 7.34 persen, Australia 7.25 persen, dan Jepang 5.90 persen." imbuhnya
"Komulatif ekspor barang asal Provinsi Bali pada Januari-Februari 2017 mencapai USD 84,2 juta atau mengalami peningkatan 10.14 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 76,5 juta." (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
