Ekonomi

Harga Tak Seimbang, KPPU Usulkan Penetapan HET Komoditas Unggas

Kamis, 06 April 2017 - 20:33 | 21.53k
ILUSTRASI: Pedagang ayam potong. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Pedagang ayam potong. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketidakseimbangan harga jual komoditas unggas menyebabkan peternak merugi. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengusulkan kepada pemerintah agar menetapkan harga eceran tertinggi (HET) dalam perdagangan unggas.

Ketidakseimbangan harga jual mulai dari bibit ayam atau day old chicken (DOC), daging ayam, telur, hingga pakan ternak. 

Ketua KPPU, Syarkawi Rauf mengatakan, penetapan HET bertujuan untuk menjaga harga komoditas unggas mulai dari hulu hingga hilir. "Sehingga biaya produksi bagi peternak harga lebih terkontrol lewat adanya penetapan HET," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/4/2017). 

Saat ini, contohnya, biaya produksi ayam broiler mencapai Rp18 ribu per ekor. Mahalnya harga pakan ayam maupun bibit ayam membuat ongkos produksi tinggi. Sementara harga daging ayam di tingkat peternak berkisar antara Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per ekor.

Maka, untuk mengurangi tingkat kerugian peternak rakyat, KPPU mengusulkan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan,segera menerbitkan kebijakan HET.

Menurut Syarkawi, kebijakan HET akan dapat menjamin kepastian usaha bagi peternak rakyat, selain juga dapat mereduksi broker. Selama ini, broker memegang peran penting dalam pengaturan perdagangan ayam dan telur.

Ditambahkan, KPPU berharap pemerintah dan Polri bisa bekerja sama untuk memberantas broker berdasarkan ketetapan harga acuan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES