Gaya Hidup

Wah, Orangtua Mudah Marah Berdampak Buruk pada Anak

Selasa, 04 April 2017 - 02:09 | 250.02k
ILUSTRASI: Orang tua marah pada anak. (Foto: phunuvietnam)
ILUSTRASI: Orang tua marah pada anak. (Foto: phunuvietnam)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Stres akan membuat emosi seseorang tidak stabil.  Stres dapat menjangkiti siapa saja,  termasuk para orangntua. Beban pekerjaan,  himpitan ekonomi, waktu istirahat yang minim merupakan pemicu stres.

Sayangnya banyak orang tua yang tak sadar telah menjadikan anaknya sebagai sasaran kemarahan. Memang, marah merupakan luapan emosi yang wajar dan pasti pernah dialami setiap orang. Akan tetapi, sebagai orangtua, kemarahan wajib dikendalikan karena bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.

Apa dampaknya bagi anak? Berikut pemaparannya

1. Penakut

Anak akan merasa menjadi sumber kemarahan orangtuanya. Anak juga akan takut bertindak maupun berkata-kata, karena khawatir perbuatan atau perkataannya akan membuat orangtuanya marah. Pada akhirnya, anak akan hidup dalam ketakutan.

2. Cemas

Ketakutan yang berkepanjangan akibat orangtua yang selalu marah membuat anak menjadi pribadi yang mudah cemas dan khawatir dalam bertindak. 

3. Tidak percaya diri dan depresi

Anak yang terus-menerus dimarahi akan merasa bahwa dirinya tidak beguna. Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya diri dan harga dirinya. 

Selain itu, interaksi antara orangtua dan anak akan memburuk. Jika tidak ditangani secara serius, anak akan depresi dan berpotensi menggunakan alkohol serta obat-obatan terlarang untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.

4. Cuek

Karena orangtua mudah marah, anak akan besikap masa bodoh dengan nasihat orangtuanya. Sesaat, ketika dibentak atau dimarahi, anak kelihatan diam dan seolah-olah mendengar, padahal, perkataan orangtuanya hanya dianggap sebagai angin lalu.

5. Pemberontak

Anak tumbuh menjadi pribadi yang keras kepala, suka melawan dan tidak mematuhi perkataan orangtua. Mengapa? Sebab anak merasa tidak dihargai oleh orangtuanya. Anak malah merasa senang jika orangtua marah dan emosi kepadanya.

6. Pemarah

Anak akan menjadi pribadi yang pemarah pula, seperti orangtuanya. Jangan heran bila mendapati anak yang mudah emosi dan marah terhadap teman- temannya. Bisa jadi, sifat itu muncul karena ia mendapatkan perlakuan yang sama di rumah.
Nah, sekarang sudah jelas bahwa orangtua yang mudah marah bisa memberikan dampak negatif terhadap psikologis anak. Sebaiknya, bila anak terbukti salah, jangan langsung memarahi atau membentak anak. Anda bisa memberitahu anak dengan cara yang baik, bahasa yang mudah dipahami, dan disampaikan dengan penuh kasih sayang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES