TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nasi telah menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia yang sulit tergantikan.
Namun, nasi yang dimasak setiap harinya sering kali tersisa sehingga sering kali disimpan dan dihangatkan.
Kebiasaan ini ternyata dapat menyebabkan nasi terkontaminasi jamur dan bakteri. Karena itu, banyak ahli kesehatan yang tidak menyarankan untuk memanaskan sisa nasi.
Menurut, National Health Service (NHS), yang dilansir the Independent, beras mengandung spora dari bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri yang dapat memicu risiko keracunan makanan.
"Jika nasi dibiarkan dalam suhu tertentu setelah dimasak, maka spora bisa tumbuh menjadi bakteri yang menyebabkan muntah dan diare," tulis NHS.
Sementara itu, beberapa referensi lain dari The Food Standards Agency, menilai nasi dapat disimpan dan dipanaskan sekali. Namun, ini hanya berlaku untuk sisa nasi sudah tidak dan minimal dibiarkan selama satu jam.
Sedangkan, Pop Sugar mencatat ada teknik memanaskan nasi, agar dapat dikonsumsi kembali.
Pertama, mengukus nasi dengan kaldu dan mentega. Saat dikukus Anda disarankan untuk mengaduk sesekali sampai nasi tak lagi kering atau lengket.
Kedua, membuat nasi goreng. Seperti membuat nasi goreng pada umumnya, Anda hanya perlu menyiapkam bumbu favorit dan menggoreng nasi diatas wajan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Sholihin Nur |
