Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

STIKI akan Terapkan Sistem Pembelajaran Daring Indonesia

Rabu, 29 Maret 2017 - 12:45 | 58.31k
Workshop Dosen STIKI Malang Menuju Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA). (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Workshop Dosen STIKI Malang Menuju Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA). (Foto: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, MALANG – STIKI Malang telah mengadopsi sistem pembelajaran daring (online) untuk mengakomodasi pembelajaran non-tatap muka. Untuk meningkatkan penggunaan sistem pembelajaran daring, STIKI Malang menggelar workshop bagi para dosen pada hari Kamis-Jumat (23-24 Maret 2017).

Lokakarya bertajuk “STIKI MALANG Menuju Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA)” ini menghadirkan pemateri dari Jakarta yakni Rangga Firdaus, M.Kom & Erick Dazki, S.Kom., M.T.I.

Sebagai informasi, Rangga Firdaus merupakan lulusan magister Ilmu Komputer UGM yang juga sedang menempuh program doktoral Teknologi Pendidikan di UNJ. 

Workshop-STIKIS06se.jpg

Rangga merupakan dosen Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung. Sehari-hari ia disibukkan sebagai Tim Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu Kemenristek Dikti, dan Ketua Deputi Litbang Preinexus. 

Sementara Erick  sendiri merupakan lulusan Magister Teknologi Informasi STIMIK Amikom Yogyakarta. Aktivitasnya antara lain Tim Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu – PREINEXUS – COLLEGE 99, Ketua Deputi IT E-Learning Preinexus, Koordinator IT Uji Test Sertifikasi PREINEXUS, Tim Pen-test Cyber IT.

Lokakarya ini diselenggarakan untuk mengetahui dan mempelajari serta menerapkan konsep pembelajaran daring yang dilaksanakan di Pendidikan Tinggi.  Selain itu juga untuk melatih pembuatan sebuah sistem pembelajaran daring (e-learning). Serta untuk menginformasikan adanya hibah SPADA bagi dosen yang berminat. 

Stiki-worshop1nljE.jpg

Dalam lokakarya dipetakan permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia yang dapat dilihat dari beberapa segi. Dari segi ketersediaan, kapasitas/daya tampung perguruan tinggi masih terbatas. 

Keterjangkauan, perguruan tinggi tidak tersebar merata dan biaya kuliah yang tinggi. Dari segi kesetaraan, banyak institusi pendidikan yang belum setara dalam memberikan layanan pendidikan bermutu. 

Dilihat dari kualitas, sumber daya pendidikan yang bermutu masih terbatas dan terkonsentrasi di Jawa. Dan dari segi keterjaminan, belum dapat menjamin pemenuhan semua permintaan pendidikan tinggi bermutu.

Salah satu peserta lokakarya, Mahendra Wibawa, S.Sn, M.Pd, mengakui sangat terbantu dengan pemaparan kedua pemateri. E-learning merupakan salah satu media yang memudahkan proses pembelajaran terutama pembelajaran jarak jauh. "Di STIKI sendiri ada yang disebut 'e-belajar', tetapi penggunaannya belum optimal karena belum sesuai dengan standar SPADA," kata Mahendra. 

Harapan Mahendra ke depan agar sistem pembelajaran di kampus lebih fleksibel dengan tetap menjaga kualitas. Misalnya, TriDarma Perguruan Tinggi mengamanatkan seorang dosen selain mengajar juga harus meneliti dan mengabdi. 

Tak jarang pengabdian harus dilakukan di luar kota sementara ada kelas yang mengharuskan tatap muka. Dengan adanya e-learning, keharusan untuk tatap muka dapat lebih fleksibel. Sistem yang dibangun tim TI dan sistem pengelolaan pembelajaran kampus diharapkan menjadi lebih sinergis. “Siapa tahu bisa buat kelas jarak jauh, seperti unversitas terbuka,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES