Indonesia Positif Ketahanan Informasi Umat

Ribuan Jemaah Thariqah Tahlil Akbar, Bupati Malang Ajak Perangi Narkoba

Selasa, 28 Maret 2017 - 22:19 | 115.77k
Ribuan jemaah Thariqah An-Naqsyabandiyah dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar Kholwat dan Tahlil Akbar di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2, Putukrejo Gondanglegi, Kabupaten Malang. (Foto: AJP/TIMES Indonesia)
Ribuan jemaah Thariqah An-Naqsyabandiyah dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar Kholwat dan Tahlil Akbar di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2, Putukrejo Gondanglegi, Kabupaten Malang. (Foto: AJP/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Umat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ribuan jemaah Thariqah An-Naqsyabandiyah dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar Kholwat dan Tahlil Akbar di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2, Putukrejo Gondanglegi, Kabupaten Malang. Bupati Malang, Rendra Kresna yang hadir mengajak umat Islam untuk bersama-sama perangi Narkoba.

Acara Kholwatan (menghindari hiruk-pikuk gemerlap dalam hati dengan belajar mendekat kepada Allah SWT) dan Tahlil Akbar yang berlangsung pada Selasa hingga Jumat (28-31 Maret 2017) atau bertepatan pada 1-3 Rajab 1438 itu, bertempat di lapangan Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH Qosim Bukhori.

Pada malam pertama, dalam pembukaan kegiatan Kholwatan dan Tahlil Akbar itu, dihadiri oleh Bupati Malang, H Rendra Kresna, serta anggota DPRD Kabupaten Malang, Abdul Kholik, Kapolsek Gondanglegi, AKP Untung BS dan Kodim 0818 Malang serta beberapa pejabat tinggi lainnya di Kabupaten Malang.

talkBVkpu.jpg

Dalam sambutannya, Bupati Malang, Rendra Kresna menyampaikan, pihaknya atas nama pemerintah Kabupaten Malang mengajak masyarakat agar memerangi narkoba yang kini semakin marak menyerang masyarakat, khususnya kaum muda.

"Karena tujuan akhir dari narkoba adalah membabat habis generasi penerus bangsa Indonesia. Sebab, apabila suatu negara telah habis penerus bangsanya, maka tinggal menunggu waktu bangsa tersebut untuk hanvur," katanya.

Sementara itu, KH Hamim Kholili, mewakili keluarga besar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum 2 menyampaikan terimakasih atas kehadiran Bupati Malang dan pejabat lainnya dalam acara tersebut.

"Saya juga berterimakasih  kepada seluruh jemaah Thariqah An-Naqsyabandiyah yang berkenan hadir dan mengikuti acara ini.” kata Gus Hamim, begitu populer disapa.

Gus Hamim, yang juga menjabat Ketua Dewan Syura PKB Kabupaten Malang itu juga berharap dengan adanya rutinitas kegiatan Kholwatan dan Tahlil Akbar ini semua jemaah yang hadir selamat dan tenteram, baik di dunia maupun di akhirat.

Gus Hamim juga banyak menyampaikan sejarah singkat perjalanan kegiatan Kholwatan dan Tahlil Akbar yang secara konsisten dijalankan oleh KH Qosim Bukhori mulai dari hanya beberapa orang sampai ribuan orang. 

"Hal itu sejak tahun pertama sampai tahun ke-38 ini, dan sekarang sudah dipimpin oleh putra beliau Gus Yuzqi Qosim. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari wafatnya Gus Ja'farisshodik, putra pertama KH Qosim Bukhori," katanya.

Selanjutnya Gus Hamim juga mengisahkan sosok Syaikh Abdul Qodir al-Jailani. "Saat ditanya mengapa kita masih hidup, kamudian Syaikh Abdul Qodir al-Jailani menjawab dengan tegas, karena kita masih terlalu banyak dosa dan Allah SWT masih diberikan kesempatan hidup untuk bertaubat kepada Allah SWT".

Mendengar kisah tersebut, seketika itu para ribuan jemaah menjerit menangis histeris. "Semoga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah. Di akhirat nanti semoga kita ditempatkan bersama para wali-wali Allah," doa Gus Hamim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-2 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES