Gaya Hidup

Green Recycle Fashion, Komitmen Mengusung Barang Bekas untuk Busana

Minggu, 26 Maret 2017 - 16:11 | 60.24k
Peraih juara satu kategori umum, Ratna Asih Dwi Purnami dari Puskesmas Yosomulyo. (Foto: Ahmads/TIMES Indonesia)
Peraih juara satu kategori umum, Ratna Asih Dwi Purnami dari Puskesmas Yosomulyo. (Foto: Ahmads/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gelaran fashion show Green & Recycle yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berlangsung meriah. Hujan yang turun di sore hari dan sempat mengakibatkan acara ditunda, akhirnya berhenti sehingga busana-busana daur ulang yang telah dibuat jauh-jauh hari bisa diperagakan di atas catwalk.

Kepada TIMES Indonesia, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Husnul Chotimah mengatakan semua bahan pakaian peserta harus dari bahan bekas. Pihaknya juga memberikan ketentuan pada komposisi bahan pakaian yang disertakan dalam fashion show bertema Paper Mixed Plastic ini, harus berupa 40 persen kertas bekas, 40 persen plastik bekas, dan 20 persen bahan bekas lain.

“Namanya juga recycle, ya bahannya harus dari barang bekas karena tujuan kita pemanfaatan kembali barang yang telah dibuang. Hal itu sudah kita sosialisasikan kepada peserta melalaui berbagai media, dan sudah kita gelar berbagai tahap seleksi,” kata Husnul, Minggu (26/3/2017).

Pelaksanaan seleksi hingga penjurian pemenang dilakukan oleh tim juri yang telah dipilihnya dengan melihat curriculum vitae (CV) dan pengalaman kandidat juri. Tim juri yang telah berpengalaman dalam ajang serupa itulah yang melakukan gladi kotor dan pemeriksaan busana peserta.

Nanang Inoransyah selaku ketua tim juri juga mengatakan bahwa, selain originalitas ide dan desain busana, bahan juga menentukan penilaian tim juri dalam gelaran fashion show yang diadakan di Gelanggan Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi, Sabtu (25/3/2017).

“Harus memenuhi ketentuan jenis bahan. Bahan harus bekas,” kata Nanang yang memiliki aktivitas harian menjadi Guru Desain Busana di SMKN 3 Malang ini.

Peraih juara satu kategori umum bernama Ratna Asih Dwi Purnami yang bekerja sebagai perawat di Puskesmas Yosomulyo, Kecamatan Gambiran mengatakan pihaknya tidak kesulitan mengumpulkan bahan bekas karena banyak tersedia di puskesmas tempatnya bekerja. Kertas alas kue bikang bekas berwarna emas dan koran bekas banyak tertumpuk di gudang.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES