Pementasan Geger Majapahit, Sisipkan Pesan Molimo Sunan Ampel
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perayaan Dies Natali ke 36 Unisma Malang semakin meriah pada Sabtu (25/3/2017) malam, dengan adanya wayang pitutur Geger Majapahit.
Usai menggelar tiga acara, Festival Band, seminar nasional dan pameran budaya, Unisma melanjutkan rangkaian acara Gema Lisan Utama I dengan sebuah hiburan kesenian wayang.
Pementasan wayang malam ini berkisah tentang Geger Majapahit, yang menceritakan tentang Prabu Brawijaya V dan Raden Rahmat atau yang dikenal Sunan Ampel yang menyebarkan ajaran agama Islam di Ampeldento.
Penampilan dari jajaran rektorat Unisma, membuat suasana pementasan wayang pitutur dihiasi gelak tawa dari civitas akademika serta masyarakat yang hadir.
Bahkan candaan dari Rektor Unisma Malang, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si yang berperan sebagai Asmoro Kondi turut menghibur para pengunjung ditengah cuaca gerimis.
Selain menghibur para penonton, pemenatasan Geger Majapahit juga menjadi ajang dakwah Islam. Salah satunya dengan menyampaikan amanat Sunan Ampel yaitu Molimo.
Molimo sendiri merupakan sebuah pantangan bagi umat muslim. Kata mo yang berarti moh atau tidak, dan limo yang berarti lima.
Kelima pantangan tersebut ialah Moh Madat (tidak mau mengisap candu atau penggunaan obat-obatan terlarang), Moh Madon (tidak mau main perempuan), Moh Mabuk (tidak boleh minum minuman keras atau memabukkan), Moh Maling (tidak mau mencuri), dan Moh Main (tidak mau berjudi, dalam bentuk apapun).
"Kulo pesan kaleh santri-santri sedaya disini, untuk tumindak ingkang becik lan jauhi tumindak ala, dan hindari Molimo," kata yang memerankan Sunan Ampel.
Sementara itu, diakhir penampilannya rektor Unisma, mengatakan pementasan seni wayang pitutur ini, merupakan rangkaian dari acara Gema Lisan Utama I.
"Gerak Lisan ini ajang untuk menampilkan potensi baik secara akademik, produk unggulan, prestasi, dan spritual," kata Maskuri.
Usai menampilkan wayang pitutur, rangkaian dies natalis dilanjutkan dengan wayang golek santri oleh Dalang Ki Enthus Susmono. Pria yang menjabat Bupati Tegal ini juga dikenal sebagai seniman penggiat seni yang banyak meraih prestasi di dunia pendalangan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |