Pendidikan Universitas Islam Malang

Pementasan Geger Majapahit, Sisipkan Pesan Molimo Sunan Ampel

Sabtu, 25 Maret 2017 - 23:46 | 208.09k
Penampilan teatrikal kolosal Geger Mojopahit yang diperankan oleh para civitas akademika dan mahasiswa dalam rangka Dies Natalis ke-36  Unisma Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/3/2017). (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Penampilan teatrikal kolosal Geger Mojopahit yang diperankan oleh para civitas akademika dan mahasiswa dalam rangka Dies Natalis ke-36 Unisma Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/3/2017). (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perayaan Dies Natali ke 36 Unisma Malang semakin meriah pada Sabtu (25/3/2017) malam, dengan adanya wayang pitutur Geger Majapahit. 

Usai menggelar tiga acara, Festival Band, seminar nasional dan pameran budaya, Unisma melanjutkan rangkaian acara Gema Lisan Utama I dengan sebuah hiburan kesenian wayang.

unisma-diesnatalissenda1qv8Q9.jpg

Pementasan wayang malam ini berkisah tentang Geger Majapahit, yang menceritakan tentang Prabu Brawijaya V dan Raden Rahmat atau yang dikenal Sunan Ampel yang menyebarkan ajaran agama Islam di Ampeldento.

diesnatalis2sendaq7gma.jpg

Penampilan dari jajaran rektorat Unisma, membuat suasana pementasan wayang pitutur dihiasi gelak tawa dari civitas akademika serta masyarakat yang hadir.

Bahkan candaan dari Rektor Unisma Malang, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si yang berperan sebagai Asmoro Kondi turut menghibur para pengunjung ditengah cuaca gerimis. 

diesnatalis3sendajGPk.jpg

Selain menghibur para penonton, pemenatasan Geger Majapahit juga menjadi ajang dakwah Islam. Salah satunya dengan menyampaikan amanat Sunan Ampel yaitu Molimo. 

Molimo sendiri merupakan sebuah pantangan bagi umat muslim. Kata mo yang berarti moh atau tidak, dan limo yang berarti lima. 

diesnatalis-4sendaQngLG.jpg

Kelima pantangan tersebut ialah  Moh Madat (tidak mau mengisap candu atau penggunaan obat-obatan terlarang), Moh Madon (tidak mau main perempuan), Moh Mabuk (tidak boleh minum minuman keras atau memabukkan), Moh Maling (tidak mau mencuri), dan Moh Main (tidak mau berjudi, dalam bentuk apapun).

"Kulo pesan kaleh santri-santri sedaya disini, untuk tumindak ingkang becik lan jauhi tumindak ala, dan hindari Molimo," kata yang memerankan Sunan Ampel. 

diesnatalis5sendawYO3o.jpg

Sementara itu, diakhir penampilannya rektor Unisma, mengatakan pementasan seni wayang pitutur ini, merupakan rangkaian dari acara Gema Lisan Utama I. 

diesnatalis6senda6esd3.jpg

"Gerak Lisan ini ajang untuk menampilkan potensi baik secara akademik, produk unggulan, prestasi, dan spritual," kata Maskuri.

diesnatalis7sendaZLCOr.jpg

Usai menampilkan wayang pitutur, rangkaian dies natalis dilanjutkan dengan wayang golek santri oleh Dalang Ki Enthus Susmono. Pria yang menjabat Bupati Tegal ini juga dikenal sebagai seniman penggiat seni yang banyak meraih prestasi di dunia pendalangan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES