Gaya Hidup

Lakukan ini Demi Masa Depan Anak Laki-laki Anda 

Minggu, 26 Maret 2017 - 04:05 | 52.93k
ILUSTRASI: Tips didik anak. (Foto: pinterest)
ILUSTRASI: Tips didik anak. (Foto: pinterest)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Laki-laki dewasa selalu dituntut bertanggung jawab. Baik pada diri sendiri, tugas kantor atau pekerjaan, terlebih pada keluarga.

Jika Anda memiliki anak laki-laki, persiapkan sedari sekarang agar anak Anda tumbuh menjadi laki-laki bertanggungjawab.

Apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar kelak anak lelakinya menjadi pria bertanggungjawab?

Dikutip dari womens day berikut tips mendidik anak agar bertanggungjawab.

1. Bantu Anak Mengelola Emosinya
“Stereotip yang beredar di luar tentang pria adalah sosok yang tegar dan terkendali, serta tidak pernah memperlihatkan perasaan,” kata Christine Nicholson, PhD, psikolog yang banyak menangani terapi untuk remaja di Kirkland, Washington.

Riset menunjukkan, kebanyakan orangtua lebih sering bertanya pada anak perempuan tentang apa yang dirasakan dibandingkan kepada anak laki-lakinya. Hasilnya? Anak laki-laki akan cenderung malu memperlihatkan emosinya. Ia pun akan tumbuh menjadi pria yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik, sehingga sulit menjalin relasi dengan orang lain.

Ajari anak laki-laki Anda untuk mengekspresikan perasaan, dan beri dukungan saat ia melakukannya. “Anak laki-laki cenderung berfokus pada masalah, bukannya emosi,” kata Dan Kindlon, PhD, salah satu pengajar di Harvard School of Public Health dan salah satu penulis Raising Cain: Protecting the Emotional Life of Boys

Setelah itu, ajak dia untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah sekaligus membuat perasaannya lebih baik.

2. Ajarkan Empati
Memiliki empati yang besar membuat anak laki-laki dapat memahami orang lain dengan lebih baik, sehingga pada akhirnya mereka akan menjadi teman, suami, dan ayah yang baik di masa depan.

Studi dari University of Michigan memperlihatkan, 40% mahasiswa sekarang memiliki kadar empati yang lebih kecil dibandingkan mahasiswa 20 tahun lalu. Dua penyebab utamanya menurut ahli adalah permainan video yang penuh adegan kekerasan sehingga anak tidak dapat memahami rasa sakit yang diderita orang lain, serta media sosial yang dipenuhi oleh “teman” virtual yang tidak pernah diajak berinteraksi di dunia nyata.

3. Kuatkan Keyakinan Dirinya
Ketika seorang pria yakin akan kemampuan dan kualitas dirinya, bukan berarti dia sombong atau narsistis. Itu berarti dia merasa percaya diri, mampu, dan berharga di mata orang lain. 

Jangan biasakan memberi pujian palsu atau melebihi apa yang telah dicapainya. “Lebih baik pujilah usahanya ketimbang bakatnya,” kata Shari Young Kuchenbecker, PhD, Asisten Profesor di bidang Psikologi dari Chapman University di Orange, California. Studi dari Columbia University memaparkan, anak-anak akan merasa lebih puas dan lebih siap menghadapi tantangan bila mereka diberi pujian atas apa yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas. Jadi, biasakan bilang, “Kerja yang bagus!” ketimbang “Ibu bangga padamu, Nak!”

4. Tanamkan Rasa Hormat Pada Orang Lain
“Anak laki-laki yang tumbuh didampingi sosok yang tegas, mematuhi aturan, dan berinteraksi dengan cara yang baik, akan belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat,” kata Michael Gurian, penulis buku The Purpose of Boys. Sifat menghormati orang lain ini akan terus dibawanya hingga dewasa, dan hal ini akan menunjukkan bagaimana anak laki-laki tumbuh menjadi pria yang bertanggungjawab.

5. Perlihatkan Rasa Sayang 
Sewaktu masih kecil, anak laki-laki Mama masih senang jika dipeluk dan dicium. Tapi saat beranjak besar, ia mungkin tidak ingin diperlakukan seperti itu lagi. Namun, jika Anda ingin ia menjadi pria yang penuh kasih sayang, cobalah cari cara untuk mengungkapkan rasa sayang pada anak. Meski dia tampaknya gengsi untuk mengakui rasa senangnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES