Peristiwa Daerah

Sawah, Kolam dan Taman Hijau Jadi Kekhasan Bandara Blimbingsari

Sabtu, 25 Maret 2017 - 17:19 | 51.19k
Bupati Anas meninjau Bandara Blimbingsari dengan taman hijau dan kolam besar.    (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Anas meninjau Bandara Blimbingsari dengan taman hijau dan kolam besar.    (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sawah di depan gedung baru terminal Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur akan dipertahankan termasuk juga sekitar 500 hektare sawah yang terhampar di sekeliling bandara.

Kepada awak media, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya tidak akan mengubah fungsi lahan tersebut dan tidak akan menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) pada lahan di sekitar bandara.

Selain untuk mengendalikan inflasi dan harga tanah, langkah itu diambilnya untuk memberi nilai spesial pada bandara.

“Kalau bangunan bandara modern yang tertutup dinding kaca itu kan sudah biasa kita temui di dalam dan di luar negeri. Kalau orang yang tahu arsitektur akan menganggap konsep bangunan kita ini memiliki desain bagus, dengan kisi-kisi Kayu Ulin bekas yang bertekstur khas,” kata Anas saat meninjau bandara, Sabtu (25/3/2017).

Dibangun juga beberapa kolam besar yang akan diisi ikan dan diharapkan memberikan kesejukan bagi pengunjung bandara.

Alih-alih banyak menggunakan air conditioner (AC), Bandara Blimbingsari akan memanfaatkan udara yang masuk dari bilah-bilah kayu, untuk mendinginkan suasana di dalam ruangan.

“Terminal baru ini menjadi ikon wisata sekaligus memberi ruang yang cukup bagi penumpang. Terminal lama sudah tidak cukup karena lonjakan penumpang yang mencapai lebih dari 1.300 persen dalam lima tahun terakhir,” kata Anas lagi.

Tersedia juga taman tanaman hijau yang akan membuat ruangan terasa asri dan natural. Kini penyiapan taman dan bangunan terminal airport dengan atap khas yang terinspirasi dari tutup kepala suku Using Banyuwangi itu dalam tahap finishing.

“Selain itu pemeliharaan akan kita utamanakan, dalam masa finishing ini saja sudah dibersihkan secara rutin oleh Dinas Lingkungan Hidup. Tapi nantinya pemeliharaan akan kita  pekerjakan pihak lain yang benar-benar expert di bidang tersebut. Sebagus apapun bangunan kita akan terlihat jelek dan cepat rusak kalau tidak dirawat dengan baik,” imbuh Anas.

Pihaknya menyiapkan anggaran Rp 1,6 milyar per tahun untuk menjamin perawatan terminal bandara, apalagi bangunan tersebut didesain terbuka. Anas mengatakan di negara manapun perawatan terminal bandara tidak akan dilakukan dengan asal-asalan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES