Peristiwa Daerah

Kejayaan Kerajaan Macan Putih untuk Kejayaan Kabat

Sabtu, 25 Maret 2017 - 10:24 | 148.12k
Peta situs Macan Putih yang dibuat tahun 1911, koleksi KIT Amsterdam Belanda (BTD for TIMES Indonesia)
Peta situs Macan Putih yang dibuat tahun 1911, koleksi KIT Amsterdam Belanda (BTD for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gesah Ngalor Ngidul acapkali memunculkan gagasan yang luar biasa. Diskusi ringan antara Camat, Kepala UPTD Pendidikan dan Kepala Desa Kabat misalnya. Tak sengaja berhasil merumuskan satu ide cemerlang.

Yakni gagasan yang dilontarkan oleh Camat Kabat, Susanto Wibowo, untuk menggali rahasia besar sejarah Kabat pada jaman kejayaan kerajaan Blambangan.

“Akan kita libatkan berbagai pihak untuk membantu prosesnya. Masyarakat juga akan dilibatkan,” ucapnya, kepada TIMES Indonesia, yang turut hadir dalam diskusi santai di ruang kantor SD Negeri 1 Kabat, Sabtu (25/3/2017).

Perlu diakui, fakta sejarah tentang masa keemasan Kabat selama ini masih jarang diketahui masyarakat. Termasuk warga asli Kecamatan Kabat sendiri. Padahal, banyak sejarawan yang menyebut bahwa di Kecamatan ini dulu berdiri kerajaan besar, yakni kerajaan Macan Putih.

“Heroisme sejarah akan membuat masyarakat tergugah dan bangkit. Itu bagus untuk mendorong kemajuan, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tambah Santo panggilan akrab Camat Kabat.

Gagasan tersebut rencananya akan direalisasikan bersama UPTD Pendidikan Kecamatan Kabat melalui program edukasi sejarah untuk 3.600 murid sekolah dasar dan 2.200 murid taman kanak-kanak.

Kepala UPTD Pendidikan Kabat, Mas Tamyis, berpendapat, pendidikan sejarah lebih tepat diajarkan sambil meng-eksplore bangunan bersejarah, baik itu situs atau bekas peninggalan.

“Setiap desa pasti memiliki catatan dan peninggalan sejarah. Anak-anak harus tahu. Nanti bisa dibuat semacam kegiatan napak tilas,” ungkapnya.

Sementara itu, Hariyati, Kepala SD Negeri 1 Kabat menyatakan, jika rencana meng uri-uri sejarah tersebut terlaksana, dia akan mendorong murid untuk turut serta. Bahkan dia ingin para pemerhati sejarah datang ke sekolah-sekolah untuk mengedukasi para siswa.

Hasil diskusi singkat tersebut mendapat apresisasi dari Komunitas Banjoewangi Tempoe Doeloe (BTD). Melalui Ketua, Munawir, mereka menyatakan bahwa pada masa lampau Kecamatan Kabat adalah kota yang subur dan ramai.

“Pabrik gula pertama di Banyuwangi juga berdiri disitu. Keberadaan Kerajaan Blambangan Macan Putih membuktikan bahwa Kabat bukan wilayah sembarangan,” katanya via selular.

Pernyataan Munawir dibenarkan oleh Kepala Desa Kabat, Nasta’in. Karena sisa-sisa reruntuhan memang masih ada hingga saat ini.

“Terkait pabrik gula, sisa-sisa reruntuhan dan bekas rel lori juga masih ada hingga sekarang,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES