Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

SAKO Pramuka Maarif NU Dididik dalam Hutan

Sabtu, 25 Maret 2017 - 08:37 | 63.28k
SAKO Maarif NU melakukan Diklat Pramuka Peduli Bencana di lokasi Camp Ijo Putri Sedayu, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. (Foto: Ahmad Ali Masum/TIMES Indonesia)
SAKO Maarif NU melakukan Diklat Pramuka Peduli Bencana di lokasi Camp Ijo Putri Sedayu, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. (Foto: Ahmad Ali Masum/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Satuan Komunitas (SAKO) Pramuka Maarif NU Lamongan, diajak untuk tanggap bencana, belajar melestarikan dan menjaga hutan yang dikemas dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pramuka Peduli Bencana di lokasi Camp Ijo Putri Sedayu, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

"Kita orang Indonesia menjadi penyangga penghijauan dunia, karena Indonesia adalah paru-paru dunia," kata Ketua LP. Ma'arif NU Cabang Lamongan, Husen. 

Lebih lanjut, Ia mengatakan, diklat yang berlangsung mulai 24 hingga 26 Maret 2017 ini diikuti sebanyak 45 siswa dari SMA/SMK/MA di Kabupaten Lamongan yang berada di kawasan terdampak banjir.

"SAKO Maarif harus memiliki perbedaan dengan kepanduan yang lain. Terutama adalah Pramuka yang memiliki karakter Islam Ahlussunah wal Jamaah An Nahdliyah, melalui kegiatan ini akan membentuk watak karakter yang Islami dan tetap cinta Tanah Air," ucapnya. 

Menurut Husen, diadakannya diklat ini karena sebagian wilayah Lamongan yang menjadi langganan banjir, khususnya di kawasan Bengawan Solo dab Bengawan Jero yang mencakup Kecamatan Kalitengah, Karangbinangun, Turi dan Glagah.

"Kita sebagai warga Lamongan sejak dini harus dikenalkan tentang tanggap bencana karena daerah kita selalu terdampak bencana khususnya banjir. Baik yang disebabkan oleh luapan bengawan solo maupun banjir karena curah hujan tinggi yang menimpa wilayah bengawan jero" ujar Husen menjelaskan. 

Diklat-Pramuka-peduli-bencanaeh3Aw.jpg

Husen menuturkan, untuk melatih para siswa tanggap bencana, SAKO Maarif NU menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Lembaga Penanggulanan Bencana Indonesia Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Lamongan, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lamongan dan Tentara Negara Indonesia (TNI) Koramil Solokuro, di Waduk Putri Sedayu yang menjadi Bumi Perkemahan Maarif Lamongan. 

"Kerjasama ini kita lakukan sejak Januari 2017 dengan pihak Perhutani KPH Tuban, sekaligus untuk wisata alam dan destinasi budaya karena mitos Putri Sedayu," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES