Peristiwa Daerah

IJTI Jawa Timur Gelar Uji Kompetensi Jurnalis Televisi di Malang

Jumat, 24 Maret 2017 - 22:57 | 35.30k
Suasana Uji Kompetensi Jurnalis Televisi yang diselenggarakan oleh IJTI Jawa Timur di Malang Jumat (24/3/2017). (Foto: ferry/ TIMES Indonesia)
Suasana Uji Kompetensi Jurnalis Televisi yang diselenggarakan oleh IJTI Jawa Timur di Malang Jumat (24/3/2017). (Foto: ferry/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Daerah (Pengda) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Timur (Jatim) bekerjasama dengan IJTI Pusat, menggelar Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) Televisi. UKJ berlangsung di Malang, 24-26 Maret 2017. UKJ diikuti oleh 16 peserta. Para peserta diambil dari beberapa daerah di Jawa Timur.

Menurut Ketua Pengda IJTI Jawa Timur, Hendro Sumardiko, para peserta itu berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur. Diantaranya, dari jurnalis TV dari Malang, Kediri, Blitar, Surabaya, Sidoarjo dan Jember.

Adapun tim penguji diantaranya, Jamalul Insan, Gaffat Yudtadi, Riyanto Wicaksono. “Ditingkat daerah, UKJ ini adalah UKJ yang kedua setelah tahun lalu digelar Lahat Sumatra Selatan,” jelas Hendro, kepada TIMES Indonesia, Jumat (24/3/2017).

Uji-Kompetensi-Jurnalis-BLuctO.jpg

Menurut Hendro, semua jurnalis memang diharapkan bahkan harus mengikuti Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) agar kualitas kerja mereka terukur, dan agar publik dapat ikut serta mengontrol perilaku para jurnalis di lapangan.

Setelah mengikuti UKJ katanya, para jurnalis diharapkan dapat melayani kepentingan publik dengan maksimal. “Karena, selama ini, kualitas produk jurnalisme selalu menjadi sorotan, terlebih saat publik semakin kritis dalam membaca atau menyaksikan atau mendengar karya-karya para jurnalis.

Sorotan kata Hendro, terutama tertuju pada keberimbangan pemberitaan, kejelasan sumber informasi, dan rendahnya pemahaman jurnalis atas peristiwa atau fenomena yang ia liput.

Uji-Kompetensi-Jurnalis-CoWarE.jpg

Kritikan itu beber pria asal Jawa Tengah itu, yang kemudian menjadi refleksi bagi Dewan Pers dan berbagai organisasi profesi jurnalis, untuk membuat mekanisme ujian yang berguna baik bagi para jurnalis.

Dalam mengukur sejauh mana para jurnalis memahami ruang, lingkup, dan fungsi pekerjaannya, maka lahirlah UKJ bagi jurnalis, baik cetak, radio, media online dan televisi.

“Semoga makna-makna penting dari UKJ itu dapat dipahami secara utuh baik oleh para jurnalis, industri media massa, dan juga publik. Sehingga harapan untuk jurnalisme Indonesia yang lebih berkualitas dapat kita wujudkan,” harap Hendro yang juga jadi peserta UKJ tersebut.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES