Indonesia Positif Ketahanan Informasi Kamtibmas

Kabar Penculikan Anak Hoax, Polisi Malang Keliling Masjid dan Sekolah

Jumat, 24 Maret 2017 - 21:24 | 64.51k
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Gedangan, Aiptu Riyanto, di Desa Gedangan membacakan Maklumat Kapolres usai Shalat Jumat di Masjid Baitul Rokim. Jumat (24/3/2017) (Foto: AJP. TIMES Indonesia)
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Gedangan, Aiptu Riyanto, di Desa Gedangan membacakan Maklumat Kapolres usai Shalat Jumat di Masjid Baitul Rokim. Jumat (24/3/2017) (Foto: AJP. TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Kamtibmas

TIMESINDONESIA, MALANG – Menyebarnya kabar penculikan anak di masyarakat dan di banyak media sosial (Medsos) yang meresahkan masyarakat, polisi di Polres Malang langsung turun ke masyarakat secara langsung untuk menyosialisasikan bahwa kabar tersebut adalah bohong alias hoax.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung juga langsung mengeluarkan Maklumat yang berisi bahwa kabar penculikan anak adalah hoax.

Maklumat tersebut disebar ke sleuruh jajaran Polsek yang ada. Dan pihak Polres, langsung menyebarkan ke masyarakat melalui Masjid dan sekolah, terutama Paud dan TK.

Polres-Malang-AIinQ.jpg

Sejak Jumat (24/3/2017), seluruh anggota Kamtibmas, di masing-masing Polsek, menyebarkan Maklumat Kapolres Malang tersebut. Supaya masyarakat tidak resah dengan kabar penculikan anak yang menyebar.

Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Gedangan, Aiptu Riyanto, di Desa Gedangan membacakan Maklumat Kapolres usai Shalat Jumat di Masjid Baitul Rokim. Anggota Bhabinkamtibmas, memberikan imbauan dan juga membacakan Maklumat Kapolres Malang terkait Berita Bohong atau tidak benar dengan adanya penculikan anak tersebut.

Selanjutnya, juga dilakukan oleh anggota Bhabinkamtibmas, Desa Sumbersekar, Bripka Arif W. Sosialisasi itu dilakukan di Masjid Baiturrahman, Dusun Precet. Ia juga  membacakan Maklumat Kapolres Malang.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung mengimbau kepada warga masyarakat untuk tenang namun tetap waspada.

Polres-Malang-BCDvpa.jpg

"Tenangkan warga bahwa isu-isu penculikan tersebut bohong adanya tetapi walaupun demikian perlu tetap waspada," ujar YS Ujung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/3/2017) malam.

Dia meminta masyarakat jangan mudah terpancing dan terprovokasi isu-isu yang tidak benar sehingga akhirnya berbuat yg melanggar hukum.

Dia mengungkapkan, pada 2014 silam pernah marak isu demikian, sehingga masyarakat curiga berlebihan. "Akhirnya beberapa orang gila menjadi korban karena dituduh sebagai penculik anak," ungkapnya.

Terkait kabar video penculikan di wilayah Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dia memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoax.

"Setelah dicek oleh anggota Polsek Singosari dan anggota intel ternyata tidak benar. Tidak ada masjid yang lokasinya mirip seperti dalam video," tegasnya.

Kapolres Malang telah meminta seluruh jajarannya, termasuk Bhabinkamtibmas di tingkat desa/kelurahan untuk memberikan pencerahan dan penjelasan kepada masyarakat.

"Tingkatkan keamanan siskamling dan patroli beat malam hari dengan rotator menyala," kata pria kelahiran Jakarta ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-2 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES