Ekonomi

Konsumsi Ikan Meningkat Picu Illegal Fishing

Sabtu, 25 Maret 2017 - 00:10 | 73.97k
ILUSTRASI: Penangkapan ikan. (Foto: Indeso)
ILUSTRASI: Penangkapan ikan. (Foto: Indeso)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Meningkatnya konsumsi ikan secara global dan nasional memicu perburuan produk murah dengan cara menangkap secara ilegal (illegal fishing). 

Menurut Dr. Zulhamsyah Imran, pengamat kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), illegal fishing di Indonesia masih akan terus meningkat. Salah satu faktor penyebabnya adalah meningkatnya konsumsi ikan global.

“Kita tahu konsumsi kita saja meningkat menjadi hampir 38 kilogram per kapita per tahun. Dunia juga meningkat, apalagi negara maju. Itu memicu orang mencari barang murah lewat penangkapan ikan secara ilegal,” ujar Zulhamsyah, dikutip dari voaindonesia.com, Jumat (24/3/2017).

Faktor lain yang turut memicu penangkapan ikan ilegal, yaitu mahalnya harga ikan di luar negeri, luasnya wilayah laut dan keterbatasan patroli dengan sumber daya yang memadai.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, akibat kegiatan penangkapan ikan secara ilegal, negara dirugikan hingga US$ 3,11 miliar per tahun. 

Bahkan, Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mengklaim kerugian yang diderita setiap tahun mencapai US$ 5,2 miliar. Selain dihitung dari total jumlah tangkapan ikan, termasuk juga potensi pendapatan dari pajak dan kerusakan ekosistem akibat penangkapan ikan secara ilegal.

Pada skala global berdasar catatan Organisasi Pangan Dunia (FAO), penangkapan ikan secara ilegal di seluruh dunia telah menimbulkan kerugian hingga US$ 23 miliar, dimana 30 persennya dialami Indonesia. 

Pemerintah sebenarnya telah berupaya memberantas illegal fishing. Zulhamsyah mengapresiasi sejumlah kebijakan pemberantasan penangkapan ikan ilegal yang diberlakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Salah satu yang dinilai berhasil adalah penenggelaman kapal penangkap ikan yang beroperasi ilegal di wilayah perairan Indonesia.

Dampak kebijakan tersebut produksi tangkapan ikan Indonesia meningkat tajam. Tercatat, tahun 2010 jumlah produksi mencapai 5,4 juta ton. Pada 2014 jumlahnya mencapai 6,7 juta ton. Untuk tahun 2016, jumlahnya meningkat menjadi 9,7 juta ton.

Namun, menurutnya, Indonesia juga perlu meningkatkan diplomasi agar yang menenggelamkan kapal-kapal penangkap ikan ilegal itu bukan Indonesia, tetapi negara asal kapal tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES