Gaya Hidup

Recycle Fashion Week, Tampilkan Fashion dari Plastik dan Kertas

Jumat, 24 Maret 2017 - 18:44 | 63.01k
Penampilan model cilik yang menampilkan busana dari plastik di Banyuwangi. (foto: Ahmads/TIMES Indonesia)
Penampilan model cilik yang menampilkan busana dari plastik di Banyuwangi. (foto: Ahmads/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar ‘Festival Green and Recycle Fashion Week’ yang tahun ini bertemakan Paper Mixed Plastic.

Busana karya 319 peserta putra-putri daerah akan diperagakan di lantai catwalk, Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Taman Blambangan Banyuwangi, Sabtu (24/3/2017) besok.

Kepada TIMES Indonesia, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi konsisten untuk mengkampanyekan aksi kepedulian terhadap lingkungan. Festival Green and Recycle Fashion Week yang setiap tahun digelar ini sebagai bagian dari kampanye tersebut, khususnya dalam mengurangi sampah.

“Ini bukanlah sekedar rutinitas pagelaran fashion semata, tapi bentuk kampanye penyadaran masyarakat untuk meningkatkan kepedulian lingkungan, terutama terhadap sampah. Cara yang kita pilih sangat menyenangkan karena menggabungkan dengan seni dan kreatifitas sehingga menyenangkan dan menarik pengunjung. Mereka bisa menyaksikan langsung kalau ternyata sampah yang dibuang masih bisa dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat,” tambah Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah menambahkan, ‘Festival Green and Recycle Fashion Week’ diikuti pelajar, mahasiswa, serta pegawai pemerintah dan swasta se Kabupaten Banyuwangi. Penampilan mereka dilombakan dan mendapat penilaian dari dewan juri.

“Ada empat kriteria penilaian, yaitu keindahan motif, originalitas atau keaslian ide, kreativitas atau ketepatan dalam memadupadankan bahan, serta prosentase bahan baku,” terang Husnul.

Bahan pakaian harus memenuhi kriteria yang ditetapkan yakni terdiri atas 40 persen kertas, 40 persen plastik, dan 20 persen bahan lain. Peserta juga telah mendapat pelatihan merancang fashion recycle selain fashion daur ulang yang menawan.

“Selain desain model, peserta juga akan diajarkan etika pemanfaatan limbah produk. Misalnya, tidak diperbolehkan menampakkan brand produk tertentu pada karya busananya,” terang Husnul.

Festival ini akan digelar dalam dua sesi, pukul 13.00 WIB untuk peserta dari pelajar TK, SD, dan SMP. Dilanjutkan malam hari, mulai pukul 18.00 dengan acara sama untuk peserta pelajar SMA, karyawan Pemkab, instansi vertikal tim penggerak PKK dan perwakilan ibu-ibu dasawisma.

Dipamerkan juga aneka produk kerajinan anorganik berbahan limbah untuk menyemarakkan acara. Produk daur ulang yang ditampilkan diantaranya, tempat tisu, toples permen, tas belanja, tas pesta, tirai, dan masih banyak lagi, yang merupakan hasil karya pelajar sekolah-sekolah adiwiyata dan ibu-ibu dasawisma. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES