Peristiwa Daerah

Pemkab Gunung Kidul Belajar ke Lamongan

Kamis, 23 Maret 2017 - 15:51 | 45.74k
Bupati Gunung Kidul, Badingah berbincang dengan Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi, di Guest House Pemkab Lamongan, Kamis (23/3/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Bupati Gunung Kidul, Badingah berbincang dengan Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi, di Guest House Pemkab Lamongan, Kamis (23/3/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Yogyakarta, kepincut dengan keberhasilan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dalam mengelola sejumlah sektor.

Di antara sejumlah sektor yang membuat Bupati Gung Kidul Badingah bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Lamongan, adalah keberhasilan Lamongan dalam mengelolaan wisata.

"Lamongan memiliki wisata bahari yang sudah bisa memberi pemasukan yang besar," ujar Bupati Gunung Kidul, Badingah dihadapan Sekkab Yuhronur Efendi, di Guest House Pemkab Lamongan, Kamis (23/3/2017). 

Tak hanya itu, sambung Badingah, Pemkab Gunung Kidul juga ingin belajar mengenai pengelolaan lingkungan hidup, industri dan pertanian ke Pemkab Lamongan. 

"Sementara di bidang lingkungan hidup, Lamongan juga secara rutin meraih Adipura, bahkan sudah pernah mendapatkan Adipura Kencana. Untuk itulah kami perlu belajar kesini," ucapnya menjelaskan tujuannya. 

Di sisi lain, Yuhronur menjelaskan kawasan wisata WBL dan Maharani Secret Zoo dikelola bersama swasta dengan komposisi 45 persen pemerintah daerah dan 55 persen swasta. 

"Tahun lalu, bagi hasil dari kawasan wisata ini Rp 3,5 miliar, dan itu belum termasuk retribusi dari pajak daerah seperti parkir dan restoran," ucapnya.

Namun, Pemkab Lamongan saat ini, lanjut Yuhronur, sedang fokus dalam program pengentasan kemiskinan, sehingga berbagai kegiatan akan difokuskan untuk tujuan tersebut. Caranya, memberikan kesempatan bagi masyarakat yang selama ini susah mengakses modal dari bank, sehingga mereka bisa membuka usaha untuk meningkatkan kesejahteraannya.

"Bupati Fadeli sudah menargetkan untuk menurunkan angka kemiskinan yang saat ini di kisaran 15,38 persen, menjadi 10 persen. Diantaranya dengan memberikan akses permodalan pada usaha masyarakat dengan bunga yang rendah," tuturnya. 

Bahkan, Ia menuturkan, Lamongan konsisten menyediakan dana bergulir dengan bunga rendah untuk berbagai sektor utama. Tujuannya, memberikan akses kepada masyarakat yang tidak bankable untuk bisa mendapatkan dana usaha yang murah.

Badingah-2ALmO7.jpg

Tahun ini, Pemkab Lamongan menyediakan antara Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar dana bergulir yang disalurkan melalui PD BPR Bank Daerah Lamongan. Dana yang diperuntukkan bagi usaha pertanian, perikanan dan usaha kecil ini rutin dianggarkan tiap tahun dengan bunga 6 persen pertahun.

"Di luar dana tersebut, di tahun ini juga sudah dianggarkan Rp 5 miliar untuk pembukaan usaha baru. Bunga dari dana yang akan disalurkan melalui PD BPR Bank Daerah Lamongan itu bahkan lebih rendah lagi, hanya 5 persen per tahun," ujar Yuhronur.

Selain itu, tambah Yuhronur program kesehatan juga diarahkan pada upaya pengentasan kemiskinan. Seperti dengan menargetkan Lamongan menjadi Open Defecation Free atau bebas buang air besar sembarangan dan program plesterisasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES