Ekonomi Bondowoso Istana Organik

Beras Organik Bondowoso Memikat Presiden Jokowi

Kamis, 23 Maret 2017 - 16:09 | 135.39k
Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi beras organik Bondowoso di stand PT AKP pada pameran produk perdagangan KTT IORA 2017 (Foto: istimewa)
Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi beras organik Bondowoso di stand PT AKP pada pameran produk perdagangan KTT IORA 2017 (Foto: istimewa)
FOKUS

Bondowoso Istana Organik

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gaung program Bondowoso Istana Organik (Botanik), terutama untuk produk beras, sampai juga ke telinga Presiden Joko Widodo. Bahkan kepala negara menyampaikan apresiasi atas program tersebut.

Awal mula presiden mengetahui soal beras organik Bondowoso adalah saat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi IORA (Indian Ocean Rim Association) 2017 di Jakarta 5 hingga 7 Maret 2017 lalu.

Membuka resmi even yang dihadiri sejumlah kepala negara dari 21 anggota dan 7 negara mitra wicara itu, presiden berkesempatan meninjau beberapa stan pameran, termasuk milik PT Aksara Kencana Putra (AKP) yang memasarkan produk pertanian organik Bondowoso.

Direktur Utama PT AKP, Dr Alexander Halim menuturkan kisah saat stan pameran miliknya yang menampilkan produk Bondowoso Pertanian Organik (Botanik) - mulai beras, kopi, kakao hingga rempah-rempah, mengundang ketertarikan kepala negara.

"Jadi ada beberapa stand yang dibangun oleh Kemendag dan beberapa perusahaan oleh Kemendag yang dinilai bisa mewakili, salah satunya kami, PT AKP," ujar Alex kepada TIMES Indonesia, Kamis (23/3/2017).

Alex mengisahkan, saat bersama delegasi dan para menteri berhenti di booth PT AKP, presiden menanyakan tentang keberadaan beras organik di stan mereka. "Beliau menanyakan tentang asal beras organik yang kami pasarkan, saya jawab dari Bondowoso, Jawa Timur," ujarnya.

Saat dijelaskan soal nama Botanik (Bondowoso Pertanian Organik) yang tertera di produk PT AKP, presiden pun merespon dengan menjelaskan adanya 5 daerah pengembangan beras organik di Indonesia

"Bapak Jokowi mengetahui adanya lima lokasi pengembangan beras organik, salah satunya di Bondowoso," imbuh Alex.

Presiden kemudian menanyakan tentang ekspor beras organik Bondowoso dan Alex pun menjelaskan jika pihaknya saat ini tengah menunggu sertifikasi yang akan selesai pada akhir Maret 2017 ini.

Soal kemasan beras yang dibungkus per kilogram pun sempat ditanyakan presiden. Alex pun kembali menjelaskan bahwa kemasan mengikuti permintaan pasar. Sebagai contoh, konsumen di Italia memilih kemasan 5 kilogram, sementara di Amerika dikemas per 20 kilogram.

"Kalau customer meminta dikemas per satu kilogram, maka saya bungkus per satu kilogram. Ini tergantung permintaan customer," jelasnya.

Menurut Alex, Jokowi sempat membaca nama-nama daerah di Bondowoso yang tertera pada label beras organik. Alex menuturkan, untuk beras putih dinamai Blue Fire (destinasi wisata di Gunung Ijen), beras merah dinamai Raung Ijen, beras hitam dilabeli Sampeyan River.

Untuk itu, presiden mengapresiasi upaya memasarkan produk-produk organik Indonesia, termasuk beras organik Bondowoso. "Teruskan, teruskan, bagus, bagus, lanjutkan, lanjutkan," ucapnya seperti ditirukan Alex. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES