Anggota PPDI Purbalingga Berlatih Membuat Kerajinan Tangan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejumlah anggota Paguyuban Penyandang Difabel Indonesia (PPDI) di kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, selama satu bulan mengikuti pelatihan membuat kerajinan tangan. Tujuannya, para penyandang difabel memiliki banyak keterampilan dan bisa mandiri.

Ketua Yayasan Pilar Purbalingga, Sri Wahyuni menjelaskan pelatihan ini sudah berjalan satu bulan atau sejak awal bulan Pebruari 2017.

“Mereka semua sudah saatnya mandiri, maka perlu diberikan banyak pelatihan keterampilan. Setidaknya banyak pengetahuan, banyak juga pilihan untuk belajar mandiri,” jelas Sri Wahyuni ketika ditemui di sekretariat PPDI, Kamis (23/3/2017).

Selain memiliki ketrampilan, Sri juga menjelaskan bahwa kegiatan itu untuk persiapan menampilkan hasil karya mereka pada tanggal 11 April 2017 besok. Dalam acara silaturahmi dan dialog dengan Bupati Purbalingga.
Bertempat di sekretariat PPDI di jalan S. Parman,  Kelurahan Bancar, Purbalingga, Jawa Tengah. Yayasan Pilar Purbalingga dalam hal ini menghadirkan instruktur, seorang perajin handycraft asal kota Purbalingga, yakni Desi Wulandari.

“Mereka rata-rata cerdas, mudah memahami semua yang saya ajarkan. Jadi mereka sudah bisa membuat tanpa harus saya pandu. Saya cukup mengamati saja,” ujar Desi.

Dalam pelatihan ini, para penyandang difabel diajari membuat rajutan bunga dari kain perca dan pita yang disulamkan kepada kain kanvas. Kemudian sulam pita yang dibuat untuk hiasan dinding, tas, dompet, kerudung, taplak meja dan lain-lain.

Kain keset buatan para penyadang difabel ini bentuknya unik. Ada yang berbentuk burung, bunga, angsa dan lain sebagainya. Dan karya-karya mereka kini dipamerkan di etalase show room PPDI.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement