Angka Penderita DBD Rendah, Orang Tua Diminta Tetap Waspada
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musim penghujan yang masih melanda wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengakibatkan sejumlah warga harus menjalani perawatan di RSUD dr Soegiri, karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Data dari RSUD dr Soegiri, ada sebanyak 4 pasien yang harus menjalani perawatan intensif. Mereka adalah ADY, NDT, MF dan AL yang berasal dari sejumlah wilayah di Lamongan.
"Kebanyakan anak-anak, karena daya tahannya lebih rendah, jadi dia lebih mudah kelihatan untuk gejalanya," kata Kabid Pelayanan RSUD dr Soegiri, dr Aini Mashida, Kamis (23/3/2017).
Lebih lanjut, dr Aini menjelaskan, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan, mencacat, dari Januari hingga Maret ini terdapat 52 kasus yang terjangkit wabah DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
"Untuk tahun ini dari Januari sampai Maret, memang angkanya tidak terlalu signifikan, Januari 28, Februari 20, tapi Maret sampai tanggal sekian sudah 19 pasien, harapannya tidak bergerak meningkat," ucapnya.
Menurut dia, dibandingkan tahun 2016 lalu, kasus DBD di wilayah Kabupaten Lamongan tahun ini masih rendah. Tahun kemarin Januari, Februari, Maret, bisa sampai diatas 30 pasien, bahkan hampir 50.
Meski terjadi penurunan, dr Aini tetap mengimbau masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari berkembangbiaknya nyamuk.
"Karena memang negara tropis, musim hujan, jadi memang untuk penyakit terkait kebersihan di masyarakat, terkait kegiatan di masyarakatnya, jadi lingkungan yang harus kita tata, itu yang paling penting," tuturnya.
Ia juga mengingatkan kepada orangtua harus, karena DBD lebih banyak menyerang pada anak-anak terutama anak balita. "Kalau ada tanda yang mengarah ke deman berdarah harap segera berobat anjuran bagi ibu-ibu yang mempunyai anak-anak," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |