Ekonomi

Peningkatan Ekonomi Banyuwangi  jadi Fokus Kerja Pemerintah Daerah

Kamis, 23 Maret 2017 - 13:29 | 17.32k
Bupati Banyuwangi dalam pembukaan Musrenbangkab yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi dalam pembukaan Musrenbangkab yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi. (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peningkatan di sektor ekonomi tetap menjadi fokus Banyuwangi dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2018.

Kepada TIMES Indonesia, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan perekonomian global menjadi atensi penting dalam menyusun rencana kerja Banyuwangi ke depan.  

Pemotongan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia dari 2,7 ke 2,6 dan keluarnya Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa dari Trans Pacific Partnership (TPP) berpengaruh pada nilai ekspor, perdagangan, investasi dan pertumbuhan ekonomi beberapa negara.

“Tantangan yang demikian berat, bukan tidak boleh membuat kita menjadi pasrah. Tapi kita harus optimis, bekerja lebih keras, fokus dan mencari solusi untuk memperkuat daya beli masyarakat,” kata Anas, Kamis (23/3/2017).

Anas mengatakan tetap optimistis Banyuwangi mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya pada tahun depan. Hal ini dilandasi dengan berbagai faktor yang menunjukkan tren yang cukup baik dibanding dengan rata-rata provinsi.

Hal itu telah disampaikannya kepada 25 camat, pimpinan dinas, tamu dari 5 kabupaten di Jawa dan Bali serta peserta Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) 2017 di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Rabu (23/3/2017).

“Peningkatan ekonomi harus menjadi fokus utama dalam Musrenbang kali ini, guna menjadi acuan RKPD pada tahun 2018,” tegas Anas.

Untuk bisa merealisasikan hal tersebut, pihaknya mencanangkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Yaitu, pertumbuhan perekonomian yang bisa merata dirasakan oleh masyarakat Banyuwangi.

“Pertanian dan pariwisata yang berkelanjutan akan menjadi sektor unggulan untuk merealisasikan perekonomian inkulsif tersebut,” lanjutnya.

Guna menunjang pertanian dan pariwisata yang berkelanjutan tersebut, lanjut Anas, pembangunan infrastruktur menjadi pilar utamanya. 

Infrastruktur yang dimaksud juga meliputi teknologi jaringan IT yang mendukung pelayanan pemerintah dan perkembangan kreatifitas serta inovasi masyarakat.

“Infrastruktur harus mengacu dalam upaya meningkatkan konektifitas dan menurunkan disparitas antar wilayah yang diintervensi melalui pemerataan alokasi pembangunan,” pungkas Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES