Ekonomi

Perajin Gula Merah Keluhkan Anjloknya Harga

Kamis, 23 Maret 2017 - 11:26 | 36.98k
Perajin gula merah Banyuwangi. (Foto: Dian Efendi/ TIMES Indonesia)
Perajin gula merah Banyuwangi. (Foto: Dian Efendi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para perajin gula merah di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengeluhkan anjloknya harga gula merah non sulfit dalam tiga bulan terakhir.

“Bulan Maret ini harga anjlok luar biasa. Gula merah non sulfit hanya Rp 7.500 per kilogram. Padahal Februari masih bertahan di harga Rp.10.100 per kilogram,” jelas Mastanjid, perajin gula merah asal Dusun Gumukagung, Desa Watukebo, Blimbingsari, (23/3/2017).

Saat ini perajin lebih memilih memproduksi gula merah sulfit karena harganya saat ini relatif stabil, yakni diangka Rp 7.800 per kilogram. Selain itu, proses pengolahan gula sulfit lebih mudah dibanding gula non sulfit.

Turunnya harga tersebut, kata Mastanjid, dipatok oleh perusahaan yang membeli gula merah non sulfit hasil produksi pengerajin gula di Desa Watukebo dan sekitarnya.

Merosotnya harga akhirnya berdampak kepada jumlah produksi gula non sulfit. Jika sebelumnya pengerajin gula merah Desa Watukebo mampu memproduksi dua ton per hari, sekarang tinggal 1 Kwintal perhari.

Para pengerajin berharap harga gula non sulfit kembali normal. Selain itu, pengerajin berharap pihak pemerintah turut membantu pemasaran salah satu produk unggulan Kabupaten Banyuwangi tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES