Indonesia Positif

Kepengurusan GP Ansor PAC Banyuwangi Percontohan Nasional

Minggu, 19 Maret 2017 - 21:13 | 74.32k
Sugito menyampaikan komitmennya menjadikan PAC GP Ansor Banyuwangi sebagai percontohan nasional. (foto: Ahmads/TIMES Indonesia)
Sugito menyampaikan komitmennya menjadikan PAC GP Ansor Banyuwangi sebagai percontohan nasional. (foto: Ahmads/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Konferensi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Kota Banyuwangi selesai dengan menunjuk Sugito sebagai Ketua. Sebelumnya Sugito yang merupakan warga Kelurahan Kebalenan itu menjabat Wakil Sekretaris 1 PAC GP Ansor Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepada TIMES Indonesia, Sugito mengatakan akan membangun sinergi di antara kader untuk menjadikan GP Ansor PAC Banyuwangi sebagai percontohan di wilayah Banyuwangi hingga skala nasional.

“Program kepengurusan lama akan kita lanjutkan, yang belum terlaksana seperti pelatihan kewirausahaan akan kita gelar. Program jangka pendek akan kita lakukan penataan ranting untuk program selanjutnya mendukung orientasi kita menjadi PAC Ansor percontohan,” kata Sugito, sesaat setelah terpilih, Minggu (19/3/2017).

Sugito dan tim formatur memiliki waktu 15 hari untuk menyusun jajaran kepengurusan baru untuk penerbitan SK dan pelantikan. Dia menjelaskan program kerja lebih lanjut dan penyusunan jajaran kepengurusan akan dibahas dalam rapat formatur yang akan digelarnya kemudian hari.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaan konferensi yang digelar di Masjid Besar Darul Falah Kelurahan Kebalenan Banyuwangi itu, Ketua MWC NU Banyuwangi Musholin berharap Ansor lebih maju, pandai dan berkembang pesat. Musholin menjelaskan kalupun Ansor lebih maju dan pandai dari MWC NU, pihaknya tidak akan merasa iri dan tersaingi.

“Justru kami akan sangat bangga bila adik-adik Ansor lebih pintar dari kami. Namun saya berpesan, komunikasi harus terus ditingkatkan, bagaimanapun kondisinya tetap kabari kami,” kata Musholin.

Dia juga menegaskan bahwa NU untuk kebutuhan bersama dan wadah aspirasi bersama, jadi diharapkannya semua kader tetap mendukung dan membesarkan NU.

“Siaplah berkorban dalam menyambung estafet perjuangan ulama terdahulu. Dalam menggelar kegiatan apapun, jangan melupakan aturan, pimpinan selalu mengikuti aturan agar tidak terjadi perpecahan,” pungkas Musholin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES