TIMESINDONESIA, JAKARTA – PSSI memberikan ultimatum pada para penyala suar (flare) untuk tidak lagi melakukan aksi tersebut pada setiap laga di seluruh stadion di Indonesia, terutama laga yang melibatkan timnas Indonesia.
Langkah tegas tersebut diambil PSSI menyusul sanksi denda kurang lebih 60 ribu dolar AS dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) karena suar menyala di laga semifinal dan final Piala Presiden 2017 beberapa saat lalu.
Melalui Kepala Komite Disiplin James Kitiching, AFC mengingatkan PSSI bahwa jika sekali lagi tampak flare di pertandingan Indonesia, hukumannya adalah pertandingan tanpa penonton untuk timnas. Selain itu denda dinaikkan menjadi sekitar 120.000 dolar AS.
"Kami meminta semua pihak agar mencegah masuknya flare ke dalam stadion. Kalau penonton atau pewarta melihat oknum-oknum penyala suar bisa mendokumentasikannya dan melaporkan ke PSSI," tegas Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI, Hanif Thamrin.
Soal pencegahan suar masuk di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor saat timnas melakoni laga persahabatan kontra Myanmar, Selasa (21/3/2017) mendatang, Hanif mengaku pemeriksaan di lokasi akan dibuat berlapis.
"Kami pun memosisikan personel Polisi Militer (PM) di beberapa sudut stadion. Penonton yang tampak menyalakan flare akan ditangkap," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Ronny Wicaksono |
| Publisher | : Dhian Mega |
| Sumber | : Antara News |
