Kopi TIMES

Paseduluran Relawan

Sabtu, 18 Maret 2017 - 06:30 | 24.89k
Para Relawan Angkutan Gratis. (Foto: Istimewa)
Para Relawan Angkutan Gratis. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – MASIH terasa gaung,  nuansa dan suasana pergerakan para relawan angkutan gratis di Kota Malang, Jawa Timur.  Mereka yang menjadi beda adalah ikatan batin atas pertemuan dalam sebuah momentum suasana kebatinan atas aksi yang menghebohkan Kota Malang itu.

Hal itu dibuktikan oleh komunikasi yang intens antara mereka,  saling menyapa saling bertemu dan bercanda. Bentuk kemesraan yang mengalir dengan sendirinya tanpa ada yang mengarahkan, mereka saling bertautan.

Sebuah kertas yang bertuliskan "RELAWAN KHUSUS", mungkin tak ada harganya. Tapi nilai kebersamaan yang tekandung didalamnya menjadi sangat berarti.  Kertas itu ada yang di bingkai dan ditaruh di tempat yg terhormat,  ada yang dibawa ke luar kota dan di pamerkan ketika di pesawat. Inilah yg dinamakan Paseduluran.

Mereka para relawan berhimpun bukan karena ada ikatan darah, bukan pula ada tautan pekerjaan. Namun mereka berkumpul dalam bingkai kebersamaan yang tak terikat dengan kepentingan yang macam-macam.

Bangsa ini dibangun dengan nilai luhur Paseduluran yang kuat, mereka para leluhur membangun bangsa ini hanya dengan satu visi yaitu "Merdeka".

Saat ini, nilai-nilai Paseduluran telah banyak terkoyak, orang terlalu gampang diadu domba,  medsos menjadi "kalam suci" untuk mengambil keputusan kebencian.

Mungkin tidak besar dan terlalu banyak para relawan yang berhimpun. Tapi boleh jadi ini akan menjadi bibit kembalinya nilai-nilai paseduluran untuk semua.

Mereka para relawan Angkut gratis, telah mentransformasikan dirinya menjadi “RELAWAN MALANG”,  semoga nilai nilai yang mereka kembangkan menjadi inspirasi dan solusi bagi semua.

Berbuat tanpa sekat. Bertindak tanpa pagar komunitas dan organisasi. Berbagi tanpa tendensi. Namun bisa menerima semua kalangan yang masuk dan lebur menjadi satu.

Paseduluran adalah nilai yang tinggi,  saling berbagi,  saling melindungi, saling menjaga.

Kalian adalah bibit, dan semoga menjadi pohon yang akarnya tidak mudah goyah. (*)

*Penulis adalah Hasan Rois, Penasehat Lintas Komunitas Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES