Peristiwa Daerah

Hormati Almarhum KH Hasyim Muzadi, Warga Banyuwangi Shalat Ghoib

Jumat, 17 Maret 2017 - 19:48 | 26.07k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas shalat ghoib berjamaah. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas shalat ghoib berjamaah. (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wafatnya KH Hasyim Muzadi juga menjadi perhatian warga Banyuwangi, khususnya warga Nahdlotul Ulama’ di Bumi Blambangan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak segenap masyarakat beragama muslim untuk melakukan shalat ghoib untuk menghantarkan kepergian ketua umum Tanfidziyah PBNU periode tahun 1999-2010 itu.

“Beliau adalah ulama’ besar yang juga sering berkunjung ke Banyuwangi. Kita merasa kehilangan atas wafatnya tokoh agama nasional ini,” kata Anas, dalam upacara Hari Kesadaran Nasional, Jumat (17/3/2017). Upacara yang digelar di halaman Kantor Bupati itu juga dirangkai dengan Peringatan HUT ke-67 Satpol PP, HUT ke-55 Sat Linmas dan HUT Ke-98 Satuan PMK.

Dalam kesempatan itu, Anas juga meninstruksikan agar jamaah Masjid Babussalam, lingkungan Kantor Bupati untuk melaksanakan shalat ghoib setelah shalat Jumat.

Hal senada disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, KH Masykur Ali yang juga menyerukan agar masyarakat untuk shalat ghaib. Seruan itu juga ditujukan kepada pengurus majelis wakil cabang (MWC), dan ranting di masing-masing desa, serta pengurus badan otonom (Banom) NU.

“Kami minta agar pengurus ranting bisa mengumumkan lewat masjid dan mushala untuk menggelar tahlil dan doa bersama,” kata Kyai Masykur.

Sementara itu, Ikatan Pelajar NU Banyuwangi juga menganjurkan seluruh kadernya untuk menggelar sholat ghoib. Selain itu digelar pula tahlilan di Aula Tolchah Mansoer, Perum Bukit Asri, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kamis (16/3/2017).

"Kami sangat berduka, salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh NU dan Indonesia telah meninggalkan kita semua," ungkap Ketua PC IPNU Banyuwangi Yahya Muzakki.

Menurut Yahya, Kiai Hasyim merupakan tokoh NU, dan juga tokoh bangsa yang aktif mengampanyekan kehidupan beragama yang moderat, menjunjung tinggi nasionalisme dan kebhinekaan.

"Beliau memberikan teladan, tidak hanya bagi warga NU dan Indonesia, tapi juga teladan bagi Islam dan dunia," pungkas Yahya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES