Peristiwa Nasional KH Hasyim Muzadi Wafat

Mendung di Depok, Duka Umat Islam Indonesia

Kamis, 16 Maret 2017 - 21:34 | 108.85k
Prosesi pemakaman KH Hasyim Muzadi di Pesantren Al Hikam 2 Depok, Jawa Barat Kamis, (16/3/2017) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)
Prosesi pemakaman KH Hasyim Muzadi di Pesantren Al Hikam 2 Depok, Jawa Barat Kamis, (16/3/2017) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)
FOKUS

KH Hasyim Muzadi Wafat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suasana mendung menyelimuti Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3/2016) pagi. Tak ada yang berbeda dari biasanya, hanya mendung yang tak kunjung turun hujan menjadi pemandangan berbeda. Langit pagi yang gelap tak nampak matahari pagi, juga tak terlihat tanda-tanda akan turun hujan.

Seolah menjadi tanda, pagi itu menjadi suasana duka tatkala terdengar pengumuman berita duka yang terdengar lantang dari Masjid Al Hikam, Kukusan, Beji, Depok. Sesekali terdengar pengumuman yang dibacakan takmir masjid setempat sambil tersedu-sedu.

Kh-Hasyim-Muzadi-CbCKBj.jpg

"Telah kembali ke Rahmatullah, Romo Kiyai Hasyim Muzadi." Tak sampai pengumuman pengumuman selesai dibacakan suara tangis terdengar dari sayup-sayup speaker Masjid.

Pengumuman itu sontak membuat suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Depok yang letaknya tak jauh dari kampus Universitas Indonesia ini.

Begitu juga masyarakat setempat, pedagang yang biasanya berjualan di sekitar Jalan Haji Amat depan komplek Masjid Al Hikam mulai berkemas mengemasi barang daganganya, tanpa dikomando seolah mereka paham apa yang harus dilakukan dalam suasana duka seperti itu.

Benar-benar berduka, jalanan pagi itu nampak sepi. Suasana haru kepergian mantan ketua umum PBNU ini menjadi duka bagi banyak kalangan. Informasi meninggalnya beliau begitu cepat menyebar secara viral, baik dari pesan berantai via WhatsApp, maupun di media sosial.

Suasana berubah, Jalan Haji Amat yang sehari-hari dilewati mayoritas mahasiswa  ini menjadi ramai dengan kedatangan pentakziah dari berbagai tempat. Kesibukan nampak dari persiapan yang dilakukan santri dan keluarga besar almarhum.

Kh-Hasyim-Muzadi-Efo4uH.jpg

Segala persiapan dilakukan untuk pemakaman alhamarhum yang rencana dikebumikan di makam keluarga di Ponpes Al Hikam ini. Ratusan karangan bunga dari berbagai pihak baik perseorangan maupun instansi berdatangan. Membuat hampir sekeliling jalan Haji Amat penuh dengan ucapan belasungkawa.

Makin siang, semakin padat dengan pentakziah yang datang untuk melayat. Masjid Al Hikam penuh sesak dengan jamaah yang bersiap untuk turut mensholatkan almarhum. Meskipun cuaca mendung, tak menyurutkan warga dan kerabat yang akan melayat.

Ba'da shalat Ashar, sekitar pukul 16.00 WIB jenazah yang baru saja diterbangkan dari Kota Malang sampai di Masjid Al Hikam, Depok.

Suasana isak tangis pelayat tak terbendung. Ribuan orang telah memenuhi wilayah sekitar, bahkan petugas harus bersusah payah untuk membuka jalan bagi jenazah untuk di sholatkan di dalam Masjid.

Suasana pemakaman KH Hasyim Muzadi di Pesantren Al Hikam 2 Depok, Jawa Barat Kamis, (16/3/2017) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)

"Sabar ya, tolong kasih jalan, tiga shaf depan mohon dikosongkan untuk keluarga almarhum," teriak seorang takmir Masjid.

Suasana padat dalam Masjid pun terasa, hampir tidak ada sela bagi para jamaah yang ikut mensholatkan beliau.

"Mohon gantian, kalau tidak cukup, sholat bisa dibagi dua sesi," kata imam sholat, yang bertindak sebagai imam yakni Imam Masjid Istiqlal, Jakarta.

Jusuf-KallaCswb3.jpgWakil Presiden RI Jusuf Kalla saat memimpin upacara pemakaman KH Hasyim Muzadi di Pesantren Al Hikam 2 Depok, Jawa Barat Kamis, (16/3/2017) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)

Usai disholatkan, sebelum dimakamkan dilakukan upacara pemakaman secara militer dengan inspektur upacara Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Nampak selain JK, sapaan akrab pria asal Sulawesi Selatan ini, juga nampak beberapa menteri Kabinet Kerja, seperti Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri, Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Juga hadir dalam pemakaman tersebut perwakilan dari negara sahabat, serta ulama-ulama seperti KH Salahuddin Wahid, imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab, dan lain sebagainya.

Usai upacara dilakukan dan jenazah dikebumikan, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah memberikan sepatah kata sebagai sambutan mewakili keluarga.

KH-Sholahudin-WahidEwDB7.jpgKH Salahuddin Wahid saat memberikan sambutan pada pemakaman KH Hasyim Muzadi di Pesantren Al Hikam 2 Depok, Jawa Barat Kamis, (16/3/2017) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)

"Beliau adalah sosok yang mampu menjadi penengah diantara perbedaan-perbedaan," singkat kata pengasuh ponpes Tebuireng, Jombang ini.

Meski langit mendung, tak ada tanda-tanda hujan hingga prosesi pemakaman selesai dilakukan, seolah alam memberi tanda dukacita, yang menjadi dukacita bagi rakyat Indonesia, terutama warga Nahdliyyin yang kembali kehilangan sosok panutan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES