Ekonomi

Tim Sergab Turun Gunung, Petani Banyuwangi Jadi Untung

Kamis, 16 Maret 2017 - 12:57 | 32.50k
Tim Sergab Banyuwangi bersama perwakilan Kementrian Pertanian saat membayar langsung hasil panen petani di Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Tim Sergab Banyuwangi bersama perwakilan Kementrian Pertanian saat membayar langsung hasil panen petani di Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim Serap Gabah (Sergab) Banyuwangi kembali turun gunung. Mereka yang terdiri dari jajaran Kodim 0825 Banyuwangi, Dinas Pertanian, Kantor Ketahanan Pangan dan Sub Divre Bulog, kali ini menyerap gabah hasil panen petani di Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

Tim Sergap membeli sedikitnya 3,5 ton gabah petani dari lahan seluas 4.250 meter persegi. Harga yang dipatok mencapai Rp 3.800 per kilogram. Tak pelak, petani pun makin untung dibuatnya.

Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Roby Bulan, melalui Komandan Koramil Genteng, Kapten Arm Sutoyo menjelaskan, guna mendorong peningkatan penyerapan gabah ke Bulog, TNI AD selalu melakukan pendampingan pada petani. Mulai dari penyiapan lahan, penanaman, perawatan, pengawasan pupuk subsidi hingga penyaluran gabah hasil panen.

“Dari kedekatan yang terjalin, TNI AD bisa dengan mudah menyampaikan manfaat penjualan gabah ke Bulog,” katanya, Kamis (16/3/2017).

Saat ini, lanjut Sutoyo, para petani sudah paham bahwa berbagai program subsidi pertanian dari pemerintah adalah imbas kelancaran pasokan gabah Bulog. Dan dengan adanya puluhan Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Genteng, dia optimis penyerapan gabah petani diwilayah setempat bisa terus meningkat.

Disisi lain, sebagai langkah efisiensi dan percepatan pertanian setempat, Koramil Genteng telah mengajukan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) ke Kodim 0825 Banyuwangi. Diharapkan, dengan memanen padi dengan mesin Combine Harvester, bulir padi yang tercecer akan bisa diminimalisir.

“Petani juga kita wanti-wanti untuk tidak menjual gabah ke tengkulak, tapi mengutamakan penjualan ke Bulog,” pungkas Kapten Arm Sutoyo.

Terkait penyerapan gabah, Sub Divre Bulog Banyuwangi, telah membuat 4 zona penyerapan. Dengan begitu Bulog bisa jemput bola hasil panen petani. Karena petugas di tiap zona bisa langsung melakukan transaksi.

“Saya sudah mengintruksikan kepada seluruh jajaran, saat membeli gabah petani harus dibayar tunai ditempat,” tegas Kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, Raden Gunadharma.

Selain Tim Sergab Banyuwangi, penyerapan gabah petani di Dusun Jenisari, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, ini juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Pertanian, Suhud, Forpimka, Poktan serta sejumlah tokoh masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES