Ekonomi

Paket Sembako dari Bulog Tidak Laku

Rabu, 15 Maret 2017 - 08:37 | 30.15k
Usman Ali Ketua Bumdes Prabu Tawangalun, menunjukkan sembako yang masih utuh di Kantor Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Selasa (14/3/2017). (Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Usman Ali Ketua Bumdes Prabu Tawangalun, menunjukkan sembako yang masih utuh di Kantor Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Selasa (14/3/2017). (Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Paket sembako program kerja sama Bulog dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Prabu Tawangalun Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur tidak laku dijual. Dalam sebulan paket sembako terjual dua buah.

Menurut penuturan Usman Ali, Ketua Bumdes Prabu Tawangalun dari 60 paket sembako yang diserahkan ke pengurus Bumdes, sejauh ini hanya laku dua saja, itupun yang membeli perangkat Desa Sraten.
Paket tidak laku karena harganya lebih mahal dari pasaran.

"Tiga barang yang ditawarkan itu memiliki selisih sekitar Rp 500 per kilo dari harga di pasaran," Kata Usman Ali,.Selasa (14/3/2017).

Seperti harga beras, dari harga pasaran kisaran Rp 9.500 perkilo dapat harga dari bulog dengan harga Rp 9.800 per kilo dengan jenis yang sama, sedang untuk minyak dan gula, dibandrol dengan harga Rp 12.200 rupiah.

"Yang paling mencolok yaitu harga minyak, dengan jenis yang sama, dari harga pasaran sekitar Rp 11.800 di Bulog lebih mahal Rp 500," ungkapnya.

Usman mengatakan, melihat kondisi seperti itu, pengurus Bumdes berencana mengembalikan paket sembako yang tidak laku ke Bulog Banyuwangi.

"Kami berencana kembalikan barang hari ini, namun menurut petugas Bulog mau dialihkan ke program yang lain," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sely Novita

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES