Olahraga

Kevin, Pemuda Asli Banyuwangi yang Harumkan Indonesia di All England

Selasa, 14 Maret 2017 - 15:09 | 169.10k
Kevin/Marcus Juara All England 2017. (Foto: sport)
Kevin/Marcus Juara All England 2017. (Foto: sport)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukomuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Minggu (12/3/2017) kemarin sukses menyabet juara All England 2017.

Gelar satu-satunya Indonesia diajang bulu tangkis All England disambut hangat seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di desa kecil di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, tepatnya di Desa Sumber Beras.

Adalah pasangan suami istri Sugiharto Sukomuljo dan Winartin Niawati, yang mungkin menjadi  orang paling bahagia atas keberhasian Kevin/Marcus juara All England.  Sugiharto-Winartin tak lain adalah orang tua Kevin.

"Waktu kejuaraan, kami berdua menonton dari layar tv di rumah, perasaan was-was saat anak saya hendak main di final menghadapi pasangan China," kata Sugiharto Sukomuljo saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/3/2017).

Begitu menang atas pasangan China Li Jun Hui/Liu Yu Chen dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-14, Sugiharto bersama istri bersorak bahagia dalam kamar.

"Istri saya begitu melihat anaknya juara langsung jingkrak-jingkrak di atas kasur dalam kamar, saking bahagianya," paparnya, sambil tertawa kecil.

Pretasi yang ditorehkan Kevin jelas membuat Sugiharto dan Winartin bangga. Keduanya berharap, Kevin tidak puas dengan prestasi yang di raihnya saat ini dan terus membuat prestasi untuk Indonesia.

"Kami bangga atas capaian Kevin, sekaligus kami berpesan agar tetap giat berlatih dan jangan berpuas diri. Pesan saya juga dapat menjadi pemain terbaik dan semakin sukses sehingga dapat membawa nama daerah Banyuwangi serta dapat mengharumkan nama Indonesia," ungkap Sugiharto.

Selain menyampaikan pesan, keluarga penggemar olahraga ini juga bercerita singkat mengenai putranya itu. Menurutnya, Kevin merupakan anak yang pendiam tapi sosoknya memang pekerja keras.

Kevinc1mt0.jpg

"Dulu waktu kecil kalau sudah ada maunya harus dituruti kalau tidak akan mengamuk. Ia juga anak yang tak gampang menyerah. Tapi ternyata itulah yang membangun kuat kepribadiannya hingga menjadi juara saat ini," ungkapnya.

Winartin menambahkan, ketertarikan Kevin dengan bulu tangkis muncul sejak ia berusia 3,5 tahun. Ketika itu,  anak bungsu dari dua bersodara tersebut sering melihat ayahnya bermain bulu tangkis hingga larut malam.

"Sejak itu, Kevin main raket dengan kok yang dipukul-pukulkan ke tembok. Akhirnya dibelikan raket mainan," ungkap ibu Kevin.

Seiring bertambah usianya, Kevin tak mau lagi menggunakan raket mainan, hingga ayahnya berinisiatif membuatkan raket kusus untuk anak kesayangannya.

"Jadi mulai masuk TK, Kevin suda dicarikan pelatih bulutangkis. Kevin bergabung di klub PB Putra 46 Jember. Papanya yang telaten mengantarkan latihan ke Jember empat kali dalam seminggu,” ujar Niawati.

Winartin mengingat, sejak duduk di SD Katolik di Kecamatan Muncar, Kevin kerap mengikuti kejuaraan bulu tangkis dan mencatat juara tingkat kecamatan untuk tingkat SD selama enam kali berturut-turut.

"Kalau tidak salah atas prestasinya, Kevin mendapatkan Piala sejati dari UPTD pendidikan Kecamatan saat hampir lulus kelas enam," ungkapnya.

Setelah lulus SD, anak kelahiran di Banyuwangi 2 Agustus 1995 diterima di Persatuan Bulutangkis Djarum selama 5 tahun, dan akhirnya menghuni pelatnas Cipayung.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sely Novita

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES