Kopi TIMES

Relawan Ojek Gratis, Salam Satu Jiwa...

Selasa, 14 Maret 2017 - 06:11 | 64.09k
Relawan Angkutan untuk pelajar. (Foto: imad/TIMES Indonesia)
Relawan Angkutan untuk pelajar. (Foto: imad/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kota Malang dingin dan sejuk, tidak hanya udara dan suasananya,  tapi terbukti warganya juga berjiwa demikian. Fenomena luar biasa telah terjadi di Kota Malang lebih tepatnya telah terbukti nyata "poeple power" terjadi saat para sopir angkutan kota mogok kerja sebagai bentuk protes atas operasinya angkutan berbasis online atau aplikasi.

Dipicu dari mogoknya angkutan kota yang terjadi sejak Senin sampai Kamis, awal Mareti 2017 lalu, yang sempat terjadi kelumpuhan dari banyak sisi atas aksi para sopir angkutan kota. Hal yang sama terjadi di banyak kota di Indonesia dan menjurus anarkis dengan terjadinya aksi mogok para sopir angkutan kota atau angkutan konvesional.

Namun yang menjadi fenomena luar biasa adalah reaksi warga di Kota Malang.  Berawal dari kordinasi beberapa penggiat sosial dan keprihatinan kepada adik-adik pelajar yang terlantar tidak bisa berangkat dan pulang sekolah,  mereka langsung mengkordinir relawan untuk ‘Angkut Gratis Pelajar’.

Dan yang terjadi sungguh diluar dugaan dari para kordunator,  yang awalnya diperkirakan hanya sedikit orang yang terlibat, tetapi puluhan bahkan ratusan ribu warga malang yang tersambung serta terlibat langsung maupun tidak langsung dalam aksi para relawan yang agung membantu calon penumpang.

Ada banyak cerita yg mengiringi aksi relawan. Ada salah satu relawan yang mendapat "Pacar" baru dan cerita tersebut menjadi viral yang terkenal dengan “hastag ES TEH ANGET”.

Ada mbah Titik yang usianya 76 tahun, tanpa kenal lelah mondar-mandir mengantarkan adik-adik pelajar,  dan saat kordinator meminta Mbah Titik untuk istirahat, malah dimarahi. Agung dan Agung jiwa Mbah Titik.

Yang tidak disadari oleh relawan,  alam pun ikut serta dalam aksi tersebut. Inipun baru menjadi fenomena tersendiri setelah aksi tersebut berakhir. Tepatnya dalam tiga hari aksi para relawan cuaca tidak panas dan juga tidak hujan. Awan teduh mengiringi aksi para relawan selama aksi membantu secara gratis itu.

es-teh-hangATbQPVU.jpg

Ada juga mas Andi,  yang selama setahun tidak mendapatkan pekerjaan, dan harus menanngung biaya tunggakan anak sekolah yang nilainya besar,  tapi setelah ikut dua hari aksi relawan,  ia kini binggung menerima pekerjaan yang nilainya sangat besar.

Sedikit dari sekian banyak cerita yang ada pada setiap relawan,  telah mengikat meraka dalam tali persaudaraan yang luar biasa.  Sekali lagi Tuhan menampakkan ke maha-anya, bagaimana ribuan orang berkumpul tanpa ada perencanaan yang matang.

Hati mereka terketuk untuk bersama-sama saling menolong serta beribu kebaikan menyertainya. Sekarang para relawan seperti saudara yang lama tidak bertemu. Akhirnya bersua dalam nuansa kedamaian. Mereka seakan tak pernah mau dipisahkan.

Salam hormat dari hati yang paling dalam kepada seluruh relawan yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Yakinlah bahwa kebaikan Anda semua telah menorehkan sejarah,  dan menjadi monumen emas bagi anak dan cucu kita semua.

Semoga ini menjadi pemicu dan inspirasi bagi Indonesia bahwa kita adalah saudara dan salung menolong.  Salam Satu Jiwa. Relawan Ojek Gratis, Salam Satu Jiwa. Begitu Agung jiwa dan Nuranimu.(*)

*Penulis adalah Hasan Rois, Penasehat Lintas Komunitas di Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES