Peristiwa Daerah

Danrem Baladika Jaya Disambut Petani di Sawah Meski Hujan Angin

Jumat, 10 Maret 2017 - 21:33 | 20.32k
Danrem Kolonel Arm Budi Eko Mulyono, S. Sos, bersama Dandim 0825 Letkol (Inf) Roby Bulan menemui petani Jambesari (Foto: Ahmad S/ TIMES Indonesia)
Danrem Kolonel Arm Budi Eko Mulyono, S. Sos, bersama Dandim 0825 Letkol (Inf) Roby Bulan menemui petani Jambesari (Foto: Ahmad S/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kunjungan Komandan Korem (Danrem) 083 Baladhika Jaya, Kolonel Arm Budi Eko Mulyono, S. Sos, ke Kabupaten Banyuwangi disambut antusias oleh warga petani.

Terutama ketika rombongan mengunjungi kegiatan serap gabah petani di Dusun Paras Tembok, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, dimana puluhan petani berduyun-duyun ke tempat acara di areal sawah meskipun hujan turun lebat disertai angin, Jum’at (10/2/2017).

Danrem Budi didampingi Dandim 0825 Letkol (Inf) Roby Bulan, juga Kepala Bulog Divre Banyuwangi Raden Guna Dharma kemudian berdiskusi dengan petani setempat mengenai program Serap Gabah Petani (Sergap), dimana pemerintah akan menyerap gabah dari petani sebanyak-banyaknya.

Dijelaskan Bulog Divre Banyuwangi akan membeli gabah kering sawah petani dengan harga paling murah Rp 3.700 per kilogram, harga bisa ditambah bila padi berkualitas tinggi.

“TNI-AD akan hadir membantu petani menyelesaikan permasalahan. Tahun lalu kita ekspor 100 ribu ton beras ke Srilanka, diharapkan tahun ini dan tahun depan terus meningkat. Pertanian padi kita telah bersaing dengan negara lain seperti Vietnam dan Thailand, maka TNI-AD akan mendampingi petani,” kata Danrem Budi di depan petani-petani yang hadir.

Sementara itu Camat Sempu Akhmad Kholid Askandar menjelaskan bahwa Jambewangi merupakan desa yang memiliki sumber air yang cukup untuk pertanian warga. Bahkan aliran air dari wiayahnya mengalir terus hingga ke Kecamatan Tegaldelimo, Banyuwangi wilayah selatan.

“Sebagian besar warga kami adalah petani. Kami ucapkan terimakasih atas kunjungan Danrem, Dandim dan Kepala Bulog Banyuwangi,” kata Camat Kholid.

Setelah itu, Rohadi Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jambewangi mengungkapkan terimakasih karena bantuan pemerintah selama ini, ketika musim kemarau atau harga gabah anjlok, petani-petani kini tetap bisa tersenyum. Dijelaskannya, ekonomi para petani kini lebih baik daripada sebelumnya.

“Namun yang kami keluhkan adalah mahalnya obat-obatan untuk mengatasi hama wereng, kami harap diberi solusi atas kesulitan itu. Kami juga minta bantuan bibit terus dilanjutkan, jangan berhenti, walau hanya 10 kilogram itu sangat berarti bagi petani,” kata Rohadi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES