TIMESINDONESIA, JAKARTA – Edamame, makanan yang masuk jenis kacang-kacangan ini kian populer. Edamame sendiri merupakan kedelai Jepang yang biasanya dimakan sebagai camilan.
Seperti kedelai pada umumnya, edamame merupakan sumber protein, lemak, serat, dan antioksidan terbaik.
Edamame dipanen ketika kedelai ini baru 80 persen matang. Edamame memiliki biji yang lebih besar, teksturnya halus, rasanya lebih manis, dan lebih mudah dicerna.
Edamame mengandung antioksidan dan isoflavon, senyawa yang dapat mengurangi risiko kanker. Seperti kanker prostat dan kanker payudara. Edamame juga mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi gangguan saat menopause.
Tak hanya disitu, kandungan protein di dalam edamame mencapai 36 persen yang lebih tinggi dibanding kedelai matang.
Makanan yang penyajiannya cukup direbus ini juga mengandung minyak yang rendah.
Dikombinasikan dengan kandungan proteinnya yang tinggi, camilan ini sangat ideal untuk mereka yang ingin mencari panganan rendah lemak, tetapi tinggi protein.
Bagi vegetarian dan vegan yang ingin mengasup sumber protein juga disarankan mengonsumsi edamame karena kandungan proteinnya lengkap. Artinya edamame mengandung sembilan asam amino esensial yang diperlukan tubuh.
Edamame juga tidak mengandung kolesterol dan sedikit lemak jenuh. Panganan ini juga kaya vitamin C dan B. Kandungan lainnya adalah mineral penting seperti kalsium, zat besi, atau magnesium. Ia juga mengandung vitamin K dan asam folat.
Edamame mampu mencukupi kebutuhan serat. Setengah cangkir edamame mengandung 4 gram serat. Kandungan serat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan saluran cerna hingga menurunkan kolesterol.
Mengonsumsi edamame juga membuat perut terasa kenyang lebih lama. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Dhina Chahyanti |
| Publisher | : Sholihin Nur |
