Peristiwa Daerah

Pengelola Tambang Emas Diharapkan Bisa Sejahterakan Rakyat

Kamis, 09 Maret 2017 - 17:16 | 58.63k
Senior Manager External Affair PT BSI, Bambang Wijonarko, saat bicara pada wartawan. (Foto : Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)
Senior Manager External Affair PT BSI, Bambang Wijonarko, saat bicara pada wartawan. (Foto : Syamsul Arifin/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Keberadaan Objek Vital Nasional (Obvitnas) tambang emas Gunung Tumpang Pitu, yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (PT BSI), diharapkan mampu membawa kesejahteraan masyarakat. Terutama diwilayah ring 1, atau sekitar lokasi perusahaan, yakni di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Hal tersebut disampaikan Asisten 1 Intelkam Binmas dan Obvitnas Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Republik Indonesia, Laksma Sidiq Mustofa SE MM, usai menggelar rapat koordinasi dengan Kapolres Banyuwangi, AKBP Agus Yulianto, Bupati Abdullah Azwar Anas dan Senior Manager External Affair PT BSI, Bambang Wijonarko di Mapolres setempat.

Menurutnya, pasca penetapan status Obvitnas oleh Pemerintah, maka kedepan tambang emas Gunung Tumpang Pitu harus bisa beroperasi. Mengenai adanya dinamika dikalangan masyarakat, dinilai hanya karena belum adanya kesepahaman.

“Tidak ada yang memanas, masyarakat baik-baik, hanya perlu sosialisasi saja. Dinamika seperti itu memang sering ada, tapi bisa terselesaikan saat Pemerintah Daerah, Kapolres, aparat dan masyarakat bisa duduk bersama untuk mencari penyelesaian,” katanya, Kamis (9/3/2017).

Bupati Abdullah Azwar Anas menambahkan, sebagai perusahaan yang legal secara Undang-Undang dan telah ditetapkan sebagai Obvitnas, program PT BSI harus bisa berjalan.

Namun, dengan tetap mengedepankan aspek keadilan sosial bagi masyarakat dan lingkungan. Mengenai adanya gejolak yang muncul belakangan, Anas juga heran karena sosialisasi sudah berulang kali dilakukan.

“Sebenarnya dengan kelompok ini sudah dilakukan lima kali, tapi saya minta sekali lagi PT BSI, langsung tidak diwakilkan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat untuk CSR (Corporate Social Responsibility) dan lain-lain. Jadi programnya jalan, tapi keadilan sosial bagi masyarakat, aspek lingkungan juga harus jalan,” katanya.

Sementara itu, Senior Manager External Affair PT BSI, Bambang Wijonarko, menegaskan, rapat koordinasi kali ini sengaja digelar sebagai wujud sinergitas dan dukungan Pemerintah terhadap keberadaan Obvitnas tambang emas Gunung Tumpang Pitu. Terlebih dalam waktu dekat fase produksi akan segera dilakukan.

“Untuk itu memang harus dipastikan operasinya, untuk bisa memberi kontribusi lebih kepada negara,” cetus Bambang.

Terkait sosialisasi, masih Bambang, dengan diminta atau tidak, hal itu terus dilakukan. Karena mwrupakan wahana bagi perusahaan untuk menjaring aspirasi dari masyarakat, aparat desa, Kecamatan serta pemangku kepentingan lainya.

Dia mengakui, meski telah diberikan sosialisasi dan penjelasan, masih ada saja oknum yang tidak mau mengerti. Namun, kondisi tersebut tidak akan mengendurkan semangat PT BSI untuk bisa memberi manfaat kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan perusahaan.

“Soal CSR, kita akan meneruskan program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan infrastuktur, bahkan kita berkomitmen 40 persen CSR di tahun 2017 untuk program pemberdayaan ekonomi msyarakat sesuai potensi masing masing daerah,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES