Pendidikan

Jaga Perbatasan NKRI, Prajurit Dibekali Ketrampilan Pertanian

Kamis, 09 Maret 2017 - 15:06 | 61.52k
Ketua STPP Malang, Siti Munifah (kiri ) bersama Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 512/QY, Mayor Inf Budi Handoko pada acara  pembekalan ketrampilan pertainan dan peternakan Satgas Pamtas 2017. (Foto: Ikuk HK/TIMES Indonesia)
Ketua STPP Malang, Siti Munifah (kiri ) bersama Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 512/QY, Mayor Inf Budi Handoko pada acara pembekalan ketrampilan pertainan dan peternakan Satgas Pamtas 2017. (Foto: Ikuk HK/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Para prajurit dari Batalyon Infanteri 512/Quratara Yudha akan bertugas di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Sebelum melaksanakan tugas pengamanan wilayah, mereka dibekali pengetahuan dan ketrampilan pertanian.

Selama dua hari, sejak hari ini, Kamis (9/3/2017) sebanyak 48 prajurit Yonif 512/Quratara Yudha mendapat pelatihan ketrampilan dari para dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang.

Komandan Yonif 512/Quratara Yudha, Mayor Inf Budi Handoko mengatakan, sebanyak 450 prajurit akan bertugas mengamankan wilayah NKRI, tepatnya di Kabupaten Keerom dan Pegunungan Bintang. Dua daerah di Provinsi Papua ini berbatasan langsung dengan Papua Nugini.

Selain menjalankan tugas pokok tersebut, para prajurit TNI memiliki tugas membantu kesulitan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.

"Kami bertugas untuk membantu masyarakat dari sisi kesejahteraan, termasuk menumbuhkan nasionalisme masyarakat di daerah perbatasan," jelas Mayor Budi.

NAMA_FILE_GAMBARPara peserta pelatihan ketrampilan pertanian mempraktikkan cara penanaman di lahan kampus STPP Malang. (Foto: Ikuk HK/TIMES Indonesia)

Salah satu upaya membantu kesejahteraan masyarakat setempat melalui bidang pertanian.

Maka itu, sebanyak 48 prajurit berlatih ketrampilan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan di kampus STPP Malang.

Ketrampilan bersifat life skill ini disesuaikan dengan sasaran, kebutuhan dan kondisi daerah tugas para prajurit.

Pihak STPP Malang membekali dengan ketrampilan mengolah lahan dan menanam sejumlah komoditas pertanian, termasuk cara pemeliharaan serta pengembangbiakannya.

Komoditas pertanian yang diajarkan, yaitu: ubi jalar, jagung, talas, dan padi gogo (tanaman pangan); cabai, sawi, tomat, kangkung, dan terong (hortikultura); serta ayam buras (peternakan).

Budi menambahkan, selain pertanian, para prajurit yang bertugas di perbatasan akan turut membantu masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan.

"Mulai dari pendidikan dengan mengajar di SD dan SMP, membantu kesehatan lewat pengobatan sesuai kemampuan yang kami miliki," terangnya.

NAMA_FILE_GAMBARPara peserta pelatihan ketrampilan pertanian dari Yonif Mekanis 512/Quratara Yudha di kampus STPP Malang, Kamis (9/3/2017). (Foto: Ikuk HK/TIMES Indonesia)

Harapannya, dengan bekal teori dan praktik, para prajurit dapat memanfaatkannya untuk membantu masyarakat sekaligus mempraktikkannya sebagai contoh langsung.

"Hal yang luar biasa kami berkesempatan mendapatkan pengetahuan dan praktik di kampus STPP Malang," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES