Indonesia Positif Ketahanan Informasi Budaya

Punya Situs Purbakala, Tulungagung Kembangkan Wisata Geopark

Kamis, 09 Maret 2017 - 12:56 | 130.52k
Survey awal tim museum geologi bandung di situs wajakensis dan song gentong kabupaten Tulungagung. (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Survey awal tim museum geologi bandung di situs wajakensis dan song gentong kabupaten Tulungagung. (Foto: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Budaya

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Sejarah peradaban manusia juga terdapat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timut. Titik tonggak penelitian fosil paleoantropologi berasal dari daerah ini dengan ditemukannya fosil homo wajakensis di daerah wajak. Sebutan daerah itu semasa  jaman Belanda, kini daerah bersejarah itu bernama Campurdarat.

Penemuan ini merupakan titik awal dari penelitian yang dilakukan, dalam upaya menjaga dan melestarikan serta mengembangkan wisata pra sejarah di Tulungagung.

Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan penyusunan dokumen zonasi kawasan situs Wajakensis dan Song Gentong. Dimana kawasan ini merupakan kawasan ditemukannya berbagai fosil hewan, tumbuhan dan yang fenomenal adalah tengkorak dari homo Wajakensis. 

Menurut kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Kabid Sejarah Purbakala, Drs. Sunari, pihaknya berencana  akan menggandeng tim dari museum geologi Bandung yang memang memiliki kompetensi di bidang penelitian ini. 

TulungagungnpHQL.jpg

Harapannya hasil dari kajian zonasi ini dapat benar benar maksimal dan dapat dipertanggung jawabkan. Hingga  nantinya dapat diseminarkan secara nasional maupun internasional.

Tim museum geologi bandung antara lain Dr. Erik setyabudi, ST, M.Sc., Iwan kurniawan, ST., yang di pimpin langsung oleh  Oman selaku kepala museum geologi bandung melakukan survey dan koordinasi awal pada kedua situs prasejarah ini pada Rabu, (8/3/2017).

Tim peneliti mengatakan bahwa kawasan ini mempunyai keunggulan geologi dari segi paleoantropologi yang selanjutnya dapat menjadikan Tulungagung sebagai kawasan riset.

Oman selaku kepala museum geologi Bandung sangat mengapresiasi kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemda Tulungagung yang bekerjasama dengan tim geologi Bandung. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menyelamatkan potensi kawasan pra sejarah yang ada di Tulungagung. Ia juga berharap dari semua pihak untuk memelihara dan menyelamatkan aset yang tak ternilai harganya ini. 

Heru Mujiono, Kabid Pemasaran pariwisata yang juga mendampingi kegiatan survey, mengatakan bahwa kedepan situs pra sejarah ini dapat dikelola sebagai laboratorium alam yang dapat mendatangkan para ilmuwan untuk melalukan penelitian dan berwisata. 

tim-surveyq4J3S.jpg

Maka kedepan perlu adanya tindak lanjut berupa pembangunan sarana dan prasarana penunjang kawasan.

Selanjutnya untuk mengamankan kawasan ini serta untuk mempermudah proses penataan kawasan maka kedepan perlu diinisiasi adanya perda tentang zonasi wajak site dan song gentong, sehingg kawasan ini nantinya dapat menjadi kawasan geopark. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES