Ekonomi

Mekanisasi Pertanian, Dongkrak Peningkatan Produksi Kopi dan Kakao

Selasa, 07 Maret 2017 - 22:58 | 35.58k
Kepala Produksi Alsin (Alat dan Mesin) dan Industri Hilir Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Kabupaten Jember Edy Suharyanto saat menerima Cinderamata dari Perwakilan Fakultas Teknologi Pertanian (Foto: Angga/ TIMES Indonesia)
Kepala Produksi Alsin (Alat dan Mesin) dan Industri Hilir Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Kabupaten Jember Edy Suharyanto saat menerima Cinderamata dari Perwakilan Fakultas Teknologi Pertanian (Foto: Angga/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Produksi Alat dan Mesin (Alsin) dan Industri Hilir dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Kabupaten Jember Edy Suharyanto menilai, bahwa penerapan mekanisasi pertanian nasional yang mulai digalakkan di daerah-daerah, bertujuan untuk meningkatkan produksi kopi dan kakao.

Hal itu disampaikan Edy, saat menjadi Narasumber dalam Seminar Nasional di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Selasa (7/3/2017).

Menurutnya, perkembangan kopi dan kakao yang sampai saat ini tumbuh dan berkembang, perlu dijaga agar nantinya produksi yang sudah tinggi tidak turun.

Maka katanya, perlu strategi peningkatan produksi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan mekanisasi pertanian.

"Mekanisasi saat ini sudah diterapkan pasca panen kopi. Jadi setelah dipetik nanti dibawa ke Unit Pengolahan Hasil (UPH). Sudah tidak manual dan konvensional lagi. Maka mengunakan dengan alat-alat modern," katanya.

Selain itu, penggunaan mekanisasi tersebut dirasa juga dapat meningkatkan mutu kualitas dan cita rasa kopi yang akan diolah.

"Dengan menggunakan mekanisasi ini, dapat meningkatkan citra rasa kopi yang semula olah kering, dan aromanya kurang muncul. Maka dengan menggunakan metode multipelstep dengan pengolahan basah, yang mirip dengan filosofinya kopi luwak," imbuhnya.

Perkembangan kopi yang ada di Jember sekitar 4000 hektar yang tersebar di daerah Jember Selatan, sedangkan di Bondowoso lebih luas lahannya dan kualitas kopinya bagus.

"Bondowoso memiliki lahan yang lebih luas, kopi yang bagus adalah Arabika. Karena berada di lereng gunung Raung dan Ijen. Semua juga sudah menggunakan mekanisasi pasca panen," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES